Polri Didorong Untuk Kelola Persebaya

Polri Didorong Untuk Kelola Persebaya
Haruna Soemitro (c) M Syafaruddin
- Mantan manajer Persebaya Surabaya, Haruna Soemitro mendukung langkah Mabes Polri untuk menjadi pengelola Bajul Ijo. Haruna hanya mengingatkan agar Polri bisa menjadi penengah atas dualisme yang terjadi di internal Persebaya.


Dalam keterangannya kepada sejumlah awak media, Haruna mendorong agar konflik Persebaya segera diakhiri. "Saya pikir konflik Persebaya harus segera diakhiri. Kalau kemudian pengadilan sudah memutuskan seperti itu, ya diakhiri saja," ucapnya


Sebagai calon kuat pengelola Persebaya, Haruna meminta Polri bisa berdiri di tengah-tengah dua kubu yang bersengketa. "Saya menyarankan, kalau ada pihak ketiga dalam hal ini aparat polisi, berdirilah tegak lurus. Kemudian lakukan due diligence atau uji tuntas," katanya.


Jika proses meleburnya Polri ke Persebaya berjalan sukses, Haruna juga tak setuju bila ada embel-embel Bhayangkara di depan atau di belakang nama Persebaya. Ia mengusulkan agar nama Persebaya tak berubah.


"Persebaya Surabaya, yang dikelola oleh polisi. Jangan pakai embel-embel Bhayangkara. Cukup Persebaya. Ini kemudian menjadi pemegang lisensi yang resmi, yang punya SIM dan Mobil. Harus berdiri tegak, jangan miring kiri dan kanan. Yang dilihat adalah Persebaya," jelasnya.


Ia juga menyayangkan tidak adanya campur tangan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini untuk menyatukan Persebaya. "Sebetulnya yang bisa stay pertama kali adalah Walikota. Walikota sebagai representasi dari rakyat Surabaya. Bonek kan rakyat Surabaya. Tapi ya gitu," tutup Haruna (faw/dzi)