Piala Presiden 2024, Katalis Kebangkitan Arema FC

Piala Presiden 2024, Katalis Kebangkitan Arema FC
Selebrasi pemain Arema FC setelah menjadi juara Piala Presiden 2024. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Arema FC sukses meraih gelar juara Piala Presiden 2024. Dalam partai puncak, yang dihelat di Stadion Manahan Solo, Minggu (04/08), klub berlogo singa mengepal ini sukses mengalahkan Borneo FC.

Dalam waktu normal, kedua tim bermain imbang 1-1. Arema unggul lebih dulu melalui Wiliam Marcilio. Gol balasan Borneo dicetak Leo Gaucho.

Ketika pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti, Arema FC sukses meraih kemenangan 5-4 setelah kelima algojonya sukses menjalankan tugas mereka dengan baik. Sementara itu, dari kubu Borneo FC, Ronaldo Rodrigues de Souza gagal menyarangkan bola ke gawang Lucas Frigeri.

Kemenangan ini menjadi yang keempat kalinya bagi Arema FC mengangkat trofi turnamen ini. Sebelumnya, mereka meraih prestasi yang sama pada edisi 2017, 2019, dan 2022

Bagi Arema FC, kemenangan ini memungkasi kisah manis perjalanan mereka pada ajang ini. Sebelumnya, Johan Ahmat Farisi dan kawan-kawan sukses mengharu biru ajang ini dengan performa ciamik mereka.

Bagaimana kisah perjalanan Arema FC pada ajang Piala Presiden 2024 dan bagaimana ajang ini mampu menjadi katalis kebangkitan mereka? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 7 halaman

Berangkat dari Titik Nadir

Berangkat dari Titik Nadir

Arema FC di Piala Presiden 2024 (c) Instagram/aremafcofficial

Pada ajang ini, Arema FC dianggap sebagai tim underdog. Kendati berstatus sebagai juara bertahan, mereka diyakini tak akan bisa bersaing dengan klub-klub lain penghuni Grup B, seperti Bali United, Persija Jakarta, maupun Madura United.

Status underdog Arema FC tak lepas dari performa buruk mereka beberapa waktu belakangan ini. Bahkan, sebelum Tragedi Kanjuruhan pun, performa mereka sudah mulai menurun.

Pasca Tragedi Kanjuruhan, nasib sial mereka seperti berlipat. Sudahlah mental tercederai tragedi yang merenggut 135 jiwa ini, Arema FC juga harus terusir dari kandang mereka, Stadion Kanjuruhan Malang.

Musim lalu adalah titik nadir bagi Arema. Tak ada stabilitas dalam tim tersebut. Dalam semusim, mereka dilatih oleh lima pelatih berbeda. Bahkan, sampai jelang akhir musim, mereka masih terjebak di zona degradasi. Hanya keajaiban yang akhirnya membawa mereka bertahan di kasta tertinggi kompetisi Indonesia.

2 dari 7 halaman

From Zero to Hero

From Zero to Hero

Pelatih Arema FC, Joel Cornelli, di final Piala Presiden 2024 lawan Borneo FC, Minggu (04/08/2024). (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Dengan status tersebut, Arema FC ternyata mampu membuat kejutan. Pada laga pertama, mereka sukses mengandaskan Bali United dengan skor 1-0.

Berikutnya, Arema FC sukses merepotkan Persija Jakarta, dan memaksa Macan Kemayoran berbagi angka 2-2. Pada laga terakhir, giliran Madura United yang dihantam dengan lima gol tanpa balas.

Sukses Arema FC ini tak lepas dari perombakan besar-besaran di tubuh skuad mereka. Sejumlah pemain lawas dilepas dan sejumlah amunisi baru didatangkan. Mereka juga merekrut pelatih berpengalaman, Joel Cornelli, sebagai nakhoda tim.

Masuknya Cornelli mengubah paras permainan Arema FC. Permainan Arema saat ini terasa lebih garang. Intensitas permainan mereka juga meningkat pesat. Pressing-pressing bahkan dilakukan tinggi di area pertahanan lawan. Bersama pelatih asal Brasil tersebut, Arema FC bersalin rupa.

Gaya permainan agresif Arema FC kembali meminta korban. Persis Solo harus menelan kekalahan dua gol tanpa balas pada pertandingan semifinal.

Arema FC pun lolos ke final. Dan, seperti yang sudah diketahui, mereka akhirnya mengangkat trofi, setelah mengalahkan Borneo FC pada partai puncak.

3 dari 7 halaman

Kembalikan Kepercayaan Diri

Kembalikan Kepercayaan Diri

Salim Tuharea mencetak gol pada laga Bali United vs Arema FC di Piala Presiden 2024 (c) Piala Presiden 2024

Usai membawa timnya juara, Joel Cornelli tak bisa menyembunyikan rasa gembiranya. Menurut pelatih 57 tahun ini, kemenangan Arema FC pada Piala Presiden 2024 lebih dari sekadar memperpanjang catatan emas mereka di ajang pramusim ini.

Cornelli menilai, turnamen tersebut merupakan faktor penting dalam kebangkitan Arema FC musim ini. Turnamen ini meningkatkan kepercayaan diri tim, hal yang menurutnya menjadi masalah Arema FC selama beberapa waktu sebelumnya.

"Ini adalah turnamen yang sangat sulit. Kami tahu, musim lalu, Arema tak tunjukkan performa bagus. Jadi, mulanya, kami harus kembalikan diri pemain dan semua orang yang ada di Arema," ungkap Cornelli.

"Setelah kepercayaan diri ini pulih dan kami banyak berbicara tentang tim ini agar mereka percaya dengan kualitas yang dimiliki, kami berbenah," sambungnya.

4 dari 7 halaman

Matangkan Kerangka Tim

Matangkan Kerangka Tim

Starting XI Arema FC di final Piala Presiden 2024 lawan Borneo FC, Minggu (04/08/2024). (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Selain itu, secara teknis, Arema FC juga berutang banyak pada turnamen ini. Mereka, sambung Cornelli, menjadikan Piala Presiden 2024 sebagai arena mematangkan tim jelang berlaga di BRI Liga 1 2024/2025.

Menurut Cornelli, ia sudah memiliki gambaran tentang kerangka tim Arema FC pada musim mendatang. Ia pun mengaku sudah menjajal kerangka tim ini pada laga semifinal dan final Piala Presiden 2024.

"Kami memutuskan untuk mempertahankan kerangka tim pada dua laga terakhir dan tidak banyak melakukan perubahan," ujar Cornelli.

Dari ajang ini, Cornelli juga telah memiliki gambaran soal lubang di skuad yang harus segera ditambahnya. Ia tengah menganalisis soal kebutuhan tambahan pemain asing di skuadnya saat ini.

"Kami masih menganalisis dengan cermat soal ini," tuturnya.

5 dari 7 halaman

Siapkan Penawar Kutukan Pramusim

Siapkan Penawar Kutukan Pramusim

Momen selebrasi gol William Marcilio di laga Borneo FC vs Arema FC, final Piala Presiden 2024 (c) Bola/Bagaskara Lazuardi

Sementara itu, juara Piala Presiden bak pisau bermata dua bagi Arema FC. Selain menjadi katalis kebangkitan, sukses ini juga bisa mengundang kutukan.

Sejarah mencatat, setiap usai berprestasi di Piala Presiden, performa Arema melempem. Bahkan menurunnya penampilan Arema pada musim 2022 lalu juga setelah mereka memenangi ajang ini.

Manajemen Arema FC bukannya tak sadar dengan hal ini. Mereka pun sudah menyiapkan penawarnya, seperti yang diungkapkan oleh sang manajer, Wibie Dwi Andriyas.

"Biasanya memang seperti itu. (Namun), kali ini kami antisipasi," tegas Wiebie.

"Kami libur sehari lalu kembali berlatih. Kami konsen dengan tujuan kita tetap Liga 1. Ini pramusim, jangan sampai terlena. Kita pertahankan. Kalau bisa, di liga, kami target papan atas," sambungnya.

6 dari 7 halaman

Alihkan Fokus ke Liga 1

Alihkan Fokus ke Liga 1

Skuad Arema FC merayakan kemenangannya atas Borneo FC di final Piala Presiden 2024, Minggu (04/08/2024). (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Tekad Wiebie ini diamini penyerang Arema FC, Charles Lokolingoy. Lokolingoy mengaku senang bisa memenangi turnamen Piala Presiden ini. Namun, penyerang berpaspor Australia ini menyebut bahwa tak mau terlena dengan sukses ini.

"Sangat bagus kami bisa meraih kemenangan di turnamen ini. Namun, Kami lebih fokus pada liga sekarang, jadi kami tidak akan merayakannya terlalu berlebihan," tutur Lokolingoy.

"Kami sedang menyongsong liga. Semoga saja bisa dapat hasil terbaik," tandasnya.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)