Piala Presiden 2019: Mitra Kukar Evaluasi Tim untuk Hadapi Bhayangkara FC

Piala Presiden 2019: Mitra Kukar Evaluasi Tim untuk Hadapi Bhayangkara FC
Mitra Kukar (c) PT Liga Indonesia Baru

Bola.net - Mitra Kukar tak ingin menelan kekalahan kedua di turnamen Piala Presiden 2019 yang disiarkan oleh Indosiar. Untuk itu, evaluasi langsung dilakukan tim berjuluk Naga Mekes itu pasca kalah telak 0-3 dari Bali United pada laga perdana Grup B.

Persiapan yang mepet menjadi alasan Mitra Kukar tak bisa meladeni permainan Bali United. Terlebih, Naga Mekes menjadi salah satu tim peserta dari Liga 2 yang tampil di Piala Presiden edisi keempat ini.

Namun kini, Mitra Kukar jauh lebih siap saat menghadapi Bhayangkara FC. Adapun duel tersebut bakal digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Senin (11/3).

"Ya kami latihan, sampai sekarang kami latihan terus. Kami evaluasi kekalahan kemarin lawan Bali United. Kami sadar, karena pemain Mitra yang baru hampir 50 persen ya. 50 persen rata-rata pemain bawah (belakang), anak-anak juga harus beradaptasi dulu, dan waktu yang singkat juga," ujar asisten pelatih Mitra Kukar, Sukardi Kardok saat dihubungi Bola.net, Selasa (5/3).

"Bukannya saya tidak mengakui suatu kekalahan. Saya mengakui itu kekalahan, tapi gimana ya, mepetnya waktu. Kami cuma satu minggu persiapan, tapi bukan alasanlah, kami akui kalah," katanya menambahkan.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters.

1 dari 1 halaman

Hasil Evaluasi

Dari hasil evaluasi, Sukardi menilai komunikasi antar pemain menjadi masalah. Anak-anak asuhnya kerap melakukan kesalahan lantaran tidak ada kerja sama yang baik.

"Evaluasinya terutama pemain bawah (belakang). Pemain bawah (belakang) sama sekali kami mudah betul itu babak pertama itu menit kedua, menit ke 16, menit ke 26, komunikasi di antara lini itu tidak ada," tutur Sukardi.

"Kan disitu ada tiga pemain baru di situ, bek kanan, stoper satu, bek kiri 1, hampir orang baru, yang lama Dedi Gusnawan. Ini antara dua ini perlu, makanya kemarin Dendi Gusnawan saya ganti Robi Patahila itu babak kedua, babak kedua bisa 0-0, maksudnya tidak kebobolan. Kan disitu kan komunikasi yang tidak jalan," imbuhnya.