
Bola.net - Pelatih PSM Makassar, Petar Segrt, angkat bicara terkait sorotan mantan Direktur Teknik PSM, Yopie Lumoindong, terhadap pembinaan pemain muda. Yopie mengatakan bahwa sekarang ini bukan saatnya lagi PSM mengedepankan pembinaan pemain muda.
“Suporter sudah bosan dengan PSM yang minim prestasi. Tiap musim selalu pembinaan dan pembinaan. Sekarang bukan saatnya pembinaan, tapi sudah saatnya berprestasi dan serius merekrut pemain (berkualitas),” ujar Yopie seperti dilansir media lokal Makassar.
Petar mengaku kecewa mendengar pernyataan Yopie yang dianggap menyerang filosofi dan keinginan ketua umum PSM, Sadikin Aksa, dan CEO PT PSM, Rully Habibie. Menurutnya, langkah Sadikin dan Rully untuk membina pemain muda sudah sangat tepat.
“Saya bisa mengerti kekhawatiran suporter tentang masa depan PSM, saya juga demikian. Tapi, saya tidak mengerti kenapa Yopie berpikir seperti itu,” jelas Petar.
“Saat PSM tidak memiliki banyak uang untuk membeli pemain bintang, maka cara yang terbaik adalah mengembangkan pemain muda. Dan apa yang kami lakukan musim lalu sudah membuahkan hasil. Sebagian besar pemain muda PSM yang sebelumnya tidak dikenal, kini sudah bersinar bahkan menjadi langganan timnas,” terang Petar.
Menurut Petar, Yopie kurang memahami kondisi manajemen. Yopie, kata Petar, hanya berpikir untuk membeli pemain top dan bukan mengembangkan pemain muda seperti yang dilakukan banyak klub di Indonesia padahal mengalami krisis keuangan.
“Banyak klub membeli pemain bintang dan menjanjikan mereka dalam kontrak banyak hal dan nilai tinggi. Tapi, pada akhirnya klub tidak bisa membayar gaji pemain. Kita harus menghentikan cara berpikir seperti yang dilakukan Yopie, karena bisa membunuh sepakbola Indonesia,” jelas mantan pelatih Bali Devata itu.
Pelatih kelahiran Kroasia itu menegaskan bahwa kondisi PSM saat ini berbeda saat zamannya Yopie menjadi Direktur Teknik PSM, beberapa tahun lalu. Saat Yopie menjadi pengurus PSM, tim Juku Eja itu masih memiliki banyak uang.
Petar mengatakan bahwa Yopie tidak mengerti jika saat ini telah berubah. Sadikin dan Rully serius memulihkan kondisi keuangan PSM. Musim lalu, budget PSM sedikit sekali jika dibandingkan dengan Semen Padang, Arema, atau Persebaya.
Dengan tidak mengacuhkan komentar Yopie, Petar bermaksud melanjutkan rencananya untuk mencari bibit muda melalui kompetisi Liga Jusuf Kalla (JK) 2012 yang kini sudah memasuki babak 12 besar. Pemain muda tersebut bakal dipersiapkan untuk akademi PSM nantinya.
“Saya tidak akan berhenti untuk mencari bibit pemain muda di Sulawesi Selatan ini. Saat ini, kami belum memiliki akademi, tapi saya akan mencoba untuk membantu Sadikin dan Rully membangun satu akademi di Makassar,” tutur Petar. (nda/dzi)
“Suporter sudah bosan dengan PSM yang minim prestasi. Tiap musim selalu pembinaan dan pembinaan. Sekarang bukan saatnya pembinaan, tapi sudah saatnya berprestasi dan serius merekrut pemain (berkualitas),” ujar Yopie seperti dilansir media lokal Makassar.
Petar mengaku kecewa mendengar pernyataan Yopie yang dianggap menyerang filosofi dan keinginan ketua umum PSM, Sadikin Aksa, dan CEO PT PSM, Rully Habibie. Menurutnya, langkah Sadikin dan Rully untuk membina pemain muda sudah sangat tepat.
“Saya bisa mengerti kekhawatiran suporter tentang masa depan PSM, saya juga demikian. Tapi, saya tidak mengerti kenapa Yopie berpikir seperti itu,” jelas Petar.
“Saat PSM tidak memiliki banyak uang untuk membeli pemain bintang, maka cara yang terbaik adalah mengembangkan pemain muda. Dan apa yang kami lakukan musim lalu sudah membuahkan hasil. Sebagian besar pemain muda PSM yang sebelumnya tidak dikenal, kini sudah bersinar bahkan menjadi langganan timnas,” terang Petar.
Menurut Petar, Yopie kurang memahami kondisi manajemen. Yopie, kata Petar, hanya berpikir untuk membeli pemain top dan bukan mengembangkan pemain muda seperti yang dilakukan banyak klub di Indonesia padahal mengalami krisis keuangan.
“Banyak klub membeli pemain bintang dan menjanjikan mereka dalam kontrak banyak hal dan nilai tinggi. Tapi, pada akhirnya klub tidak bisa membayar gaji pemain. Kita harus menghentikan cara berpikir seperti yang dilakukan Yopie, karena bisa membunuh sepakbola Indonesia,” jelas mantan pelatih Bali Devata itu.
Pelatih kelahiran Kroasia itu menegaskan bahwa kondisi PSM saat ini berbeda saat zamannya Yopie menjadi Direktur Teknik PSM, beberapa tahun lalu. Saat Yopie menjadi pengurus PSM, tim Juku Eja itu masih memiliki banyak uang.
Petar mengatakan bahwa Yopie tidak mengerti jika saat ini telah berubah. Sadikin dan Rully serius memulihkan kondisi keuangan PSM. Musim lalu, budget PSM sedikit sekali jika dibandingkan dengan Semen Padang, Arema, atau Persebaya.
Dengan tidak mengacuhkan komentar Yopie, Petar bermaksud melanjutkan rencananya untuk mencari bibit muda melalui kompetisi Liga Jusuf Kalla (JK) 2012 yang kini sudah memasuki babak 12 besar. Pemain muda tersebut bakal dipersiapkan untuk akademi PSM nantinya.
“Saya tidak akan berhenti untuk mencari bibit pemain muda di Sulawesi Selatan ini. Saat ini, kami belum memiliki akademi, tapi saya akan mencoba untuk membantu Sadikin dan Rully membangun satu akademi di Makassar,” tutur Petar. (nda/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 4 Oktober 2012 10:00
-
Bola Indonesia 4 Oktober 2012 09:00
-
Bola Indonesia 3 Oktober 2012 23:00
-
Bola Indonesia 3 Oktober 2012 20:45
-
Bola Indonesia 3 Oktober 2012 08:00
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 00:05
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 23:55
-
Liga Italia 23 Maret 2025 23:20
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 22:57
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 22:47
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 22:11
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...