
Bola.net - Belum jelasnya format kompetisi musim depan membuat manajemen dan pelatih PSM Makassar, Petar Segrt, belum bisa memulai persiapan. PSM masih menunggu hasil pertemuan Joint Committee (JC).
Pertemuan JC tersebut bermuara pada penyatuan PSSI yang dipimpin Djohar Arifin dan KPSI yang dipimpin La Nyala Mahmud Mattalitti. Jika PSSI dan KPSI bersatu, muncul isu tentang format kompetisi, yaitu menggunakan satu wilayah atau dua wilayah.
Indonesia sudah pernah menggelar kompetisi dengan sistem dua wilayah. Memang, format ini terlalu melelahkan dan menghabiskan banyak biaya. Petar pun menilai jika kompetisi satu wilayah lebih berkualitas.
“Bagaimana kita mau lakukan persiapan tim, sedangkan format kompetisi saja belum jelas. Dualisme kepemimpinan PSSI harus segera diselesaikan. Mudah-mudahan JC nanti ada hasil positif buat sepakbola Indonesia," kata Petar.
"Akan sangat baik jika Indonesia hanya menggunakan kompetisi satu wilayah. Selain liganya berkualitas, persaingan tentu akan lebih seru. Kita bisa lihat sendiri liga yang ada di Eropa. Mereka hanya menggunakan satu wilayah dan persaingan di sana sangat profesional," lanjut mantan pelatih Bali Devata ini.
Sementara itu, Ketua Umum PSM, Sadikin Aksa, mengaku ragu jika harus melakukan kompetisi satu wilayah meski rapat JC bisa menyatukan dua kompetisi IPL dan ISL. Pasalnya, jumlah tim jelas membengkak dari penggabungan IPL dan ISL kecuali ada tim yang akan dikorbankan.
Walau begitu, Sadikin yakin apa pun bentuk kompetisi yang akan digunakan musim depan, PSM akan siap. Sadikin optimis dan yakin dengan materi yang dimiliki tim Ayam Jantan dari Timur saat ini. Sadikin juga sekarang dan di bawah tangan dingin Petar, PSM bisa bersaing dengan klub mana pun.
"Sekarang kita tunggu saja hasil di JC. Tapi yang pastinya, kita semua berharap yang terbaik untuk sepakbola Indonesia, khususnya Makassar. PSM akan siap bermain di mana saja musim depan," tutur Sadikin.
Sadikin mengatakan bahwa kompetisi satu wilayah bisa terjadi asal jangan sampai terlalu banyak tim dalam satu divisi. "Maksimal 16-18 tim saja. Kalau sampai 20 apalagi 24 tim, saya pikir terlalu banyak dan dana taktis tim juga bisa membengkak lebih banyak," lanjutnya. (nda/dzi)
Pertemuan JC tersebut bermuara pada penyatuan PSSI yang dipimpin Djohar Arifin dan KPSI yang dipimpin La Nyala Mahmud Mattalitti. Jika PSSI dan KPSI bersatu, muncul isu tentang format kompetisi, yaitu menggunakan satu wilayah atau dua wilayah.
Indonesia sudah pernah menggelar kompetisi dengan sistem dua wilayah. Memang, format ini terlalu melelahkan dan menghabiskan banyak biaya. Petar pun menilai jika kompetisi satu wilayah lebih berkualitas.
“Bagaimana kita mau lakukan persiapan tim, sedangkan format kompetisi saja belum jelas. Dualisme kepemimpinan PSSI harus segera diselesaikan. Mudah-mudahan JC nanti ada hasil positif buat sepakbola Indonesia," kata Petar.
"Akan sangat baik jika Indonesia hanya menggunakan kompetisi satu wilayah. Selain liganya berkualitas, persaingan tentu akan lebih seru. Kita bisa lihat sendiri liga yang ada di Eropa. Mereka hanya menggunakan satu wilayah dan persaingan di sana sangat profesional," lanjut mantan pelatih Bali Devata ini.
Sementara itu, Ketua Umum PSM, Sadikin Aksa, mengaku ragu jika harus melakukan kompetisi satu wilayah meski rapat JC bisa menyatukan dua kompetisi IPL dan ISL. Pasalnya, jumlah tim jelas membengkak dari penggabungan IPL dan ISL kecuali ada tim yang akan dikorbankan.
Walau begitu, Sadikin yakin apa pun bentuk kompetisi yang akan digunakan musim depan, PSM akan siap. Sadikin optimis dan yakin dengan materi yang dimiliki tim Ayam Jantan dari Timur saat ini. Sadikin juga sekarang dan di bawah tangan dingin Petar, PSM bisa bersaing dengan klub mana pun.
"Sekarang kita tunggu saja hasil di JC. Tapi yang pastinya, kita semua berharap yang terbaik untuk sepakbola Indonesia, khususnya Makassar. PSM akan siap bermain di mana saja musim depan," tutur Sadikin.
Sadikin mengatakan bahwa kompetisi satu wilayah bisa terjadi asal jangan sampai terlalu banyak tim dalam satu divisi. "Maksimal 16-18 tim saja. Kalau sampai 20 apalagi 24 tim, saya pikir terlalu banyak dan dana taktis tim juga bisa membengkak lebih banyak," lanjutnya. (nda/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 17 September 2012 22:15
-
Bola Indonesia 15 September 2012 20:32
-
Bola Indonesia 15 September 2012 07:00
-
Bola Indonesia 14 September 2012 21:30
-
Tim Nasional 13 September 2012 15:02
Petar Ingin Lihat Aksi Rasyid Bakri Bersama Timnas Indonesia
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 07:29
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 07:15
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:43
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:40
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:27
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:57
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...