Persita U-21 Mengaku Diprovokasi Wasit

Persita U-21 Mengaku Diprovokasi Wasit
Pelatih Persita U-21, Wiganda Saputra (c) Eggi Paksha
Bola.net - Skuad Persita Tangerang yang tampil di ajang kompetisi Indonesia Super League (ISL) U-21 musim 2012-2013, memenuhi panggilan Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6) petang.

Pelatih Persita U-21, Wiganda Saputra, mengatakan jika kehadiran pihaknya untuk memaparkan keterangan terkait hasil pertandingan lanjutan ISL U-21 lawan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, 9 Juni lalu.

"Ketika itu, kami kalah 0-1 karena penalti yang dibuat-buat wasit asal Medan, Fajar Ginting. Meski lolos ke babak delapan besar, kami berstatus runner-up. Padahal seharusnya, kami juara grup 1. Ini yang kami laporkan ke Komdis, dan kemudian Komdis memanggil kami hari ini," kata Wiganda.

Dilanjutkannya, dalam memenuhi panggilan Komdis tidak dengan tangan hampa. Melainkan, sudah menyiapkan dokumen-dokumen hasil pertandingan berupa berita-berita dari media massa, foto-foto pertandingan hingga video pertandingan.

"Kami siap menjabarkan kronologis pertandingan berdasarkan informasi pemain dan ofisial. Karena itu, kami membawa tiga pemain, yakni Gilang Aditya, Romana, Mekki Saputra. Yang harus menjadi pegangan Komdis yakni jika ada akibat pasti ada sebabnya," sambungnya.

"Kami benar-benar diprovokasi wasit. Kalau saat itu saya pegang pistol dan boleh menembak, sudah pasti saya tembak dia. Sebab, Ginting mengatakan jika pemain Persita tidak boleh main tangan. Jika melanggar, langsung dikasih penalti. Lebih dari tiga pemain kami mendengar pernyataannya tersebut," tukasnya seraya didampingi Manajer Nursyamsu.

Dilanjutkannya, kejadian serupa pernah menimpa Persita senior ketika tampil di Inter Island Cup 2012. Pasukan arahan Elly Idris, dibuat kalah tipis dengan skor 1-0 dari Sriwijaya FC.

"Tangan pemain kami, Rizky Rizaldi Pora dituduh wasit mengenai bola di kotak penalti. Ketika itu, saya menjadi asistennya pak Elly Idris. Kalau begini terus, sepakbola kita tidak akan maju," imbuh Wiganda yang juga mantan pemain Primavera PSSI seangakatan Yeyen Tumena.

Kompetisi ISL U-21 tersebut, dimulai sejak 27 April 2013 dan diikuti 18 klub ISL dan dua dari Divisi Utama. Dari 20 peserta kompetisi, kemudian dibagi lima grup. Grup 2 dan 3 menggunakan sistem kompetisi penuh dengan format home and away. Sementara grup 1, 4 dan 5 menggunakan format home turnamen, namun dengan sistem kompetisi, yakni dua kali bertanding.

Kompetisi ISL U-21, digelar sebanyak empat babak. Babak penyisihan, digelar 27 April hingga 16 Juni dengan juara grup dan 3 runner-up terbaik lolos ke babak delapan besar.

Babak perempat final, dibagi dalam 2 grup dengan format home turnamen dan digelar pada 19 hingga 25 Agustus.

Juara dan runner-up masing-masing grup akan bertemu di semifinal yang berlangsung 1 September mendatang. Kemudian, laga grand final akan berlangsung pada 5 September. (esa/dzi)