
Bola.net - Perjuangan Persipasi Bekasi untuk bisa menggelar laga kandang di Stadion Patriot, masih belum padam. Karena itu, Laskar Patriot- julukan Persipasi Bekasi- terus mengupayakan segala cara agar bisa menjamu Persikab Kabupaten Bandung, dalam laga Perdana Divisi Utama musim ini di Stadion Patriot, Kota Bekasi, Selasa (15/4) petang.
Stephen Nagbe Mennoch dan kawan-kawan, terbelenggu kebijakan tidak populer dari Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Bekasi yang melarang menggunakan Stadion Patriot.
Pihak Disporbudpar beralasan, karena stadion berkapasitas 20 ribu tempat duduk tersebut belum memiliki payung hukum, fasilitas stadion belum lengkap 100 persen (masih dalam pembangunan tahap kedua) dan masih dalam masa perawatan PT Prambanan (kontraktor stadion).
"Pada prinsipnya, tim siap melawan Persikab. Kemarin malam, kami juga sudah menyurati semua pihak-pihak terkait agar mendapatkan izin menggelar pertandingan di Stadion Patriot. Kami optimis, karena itu persiapan tim dan panitia pelaksana pertandingan tetap jalan terus," kata Ketua Umum Persipasi Bekasi, Kartono Yulianto.
"Kami akan terus berjuang menghancurkan belenggu Disporbudpar hingga H-1 lebih 1 menit. Mudah-mudahan, Senin (14/4), kami sudah mendapatkan izin dari Kejari (Kejaksaan Negeri) Kota Bekasi," sambungnya.
Laskar Patriot, berada di Grup 3 Divisi Utama bersama Persika Karawang, Persikab Kabupaten Bandung, Persipon Pontianak, Persires Kuningan, PSGC Ciamis, PSCS Cilacap dan Persibangga Purbalingga. Bermodalkan 25 pemain, skuad asuhan Warta Kusuma tersebut bertekad promosi ke kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Dilanjutkan Kartono Yulianto, larangan Disporbudpar tersebut sangat berdampak luas. Termasuk, pada sumber pendanaan Persipasi. Alhasil, para pemain dan tim pelatih belum mendapatkan kontrak plus pelunasan pembayar gaji pada musim lalu.
"Kondisi ini membuat beberapa sponsor menunda pencairan. Namun, dua sponsor utama kami masih komitmen mendukung hingga menunggu kepastian. Ini membuktikan jika Disporbudpar tidak ada kemauan mendukung Persipasi. Kebijakannya, kini justru mempersulit Persipasi. Salah satu bukti nyatanya, Disporbudpar tidak merespon surat-surat Persipasi," imbuhnya.
Sedikitnya, kembali diterangkan Yulianto, pihaknya mengalami kerugian hingga Rp4 miliar lantaran dua calon sponsor memilih enggan melanjutkan negosiasi kontrak kerjasama.
"Tak hanya persiapan pendanaan yang terganggu, kesiapan tim juga turut goncang. Sebelumnya, mereka berminat menjadi sponsor karena mengetahui Persipasi akan berkandang di Stadion Patriot," pungkasnya (esa/dzi)
Stephen Nagbe Mennoch dan kawan-kawan, terbelenggu kebijakan tidak populer dari Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Bekasi yang melarang menggunakan Stadion Patriot.
Pihak Disporbudpar beralasan, karena stadion berkapasitas 20 ribu tempat duduk tersebut belum memiliki payung hukum, fasilitas stadion belum lengkap 100 persen (masih dalam pembangunan tahap kedua) dan masih dalam masa perawatan PT Prambanan (kontraktor stadion).
"Pada prinsipnya, tim siap melawan Persikab. Kemarin malam, kami juga sudah menyurati semua pihak-pihak terkait agar mendapatkan izin menggelar pertandingan di Stadion Patriot. Kami optimis, karena itu persiapan tim dan panitia pelaksana pertandingan tetap jalan terus," kata Ketua Umum Persipasi Bekasi, Kartono Yulianto.
"Kami akan terus berjuang menghancurkan belenggu Disporbudpar hingga H-1 lebih 1 menit. Mudah-mudahan, Senin (14/4), kami sudah mendapatkan izin dari Kejari (Kejaksaan Negeri) Kota Bekasi," sambungnya.
Laskar Patriot, berada di Grup 3 Divisi Utama bersama Persika Karawang, Persikab Kabupaten Bandung, Persipon Pontianak, Persires Kuningan, PSGC Ciamis, PSCS Cilacap dan Persibangga Purbalingga. Bermodalkan 25 pemain, skuad asuhan Warta Kusuma tersebut bertekad promosi ke kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Dilanjutkan Kartono Yulianto, larangan Disporbudpar tersebut sangat berdampak luas. Termasuk, pada sumber pendanaan Persipasi. Alhasil, para pemain dan tim pelatih belum mendapatkan kontrak plus pelunasan pembayar gaji pada musim lalu.
"Kondisi ini membuat beberapa sponsor menunda pencairan. Namun, dua sponsor utama kami masih komitmen mendukung hingga menunggu kepastian. Ini membuktikan jika Disporbudpar tidak ada kemauan mendukung Persipasi. Kebijakannya, kini justru mempersulit Persipasi. Salah satu bukti nyatanya, Disporbudpar tidak merespon surat-surat Persipasi," imbuhnya.
Sedikitnya, kembali diterangkan Yulianto, pihaknya mengalami kerugian hingga Rp4 miliar lantaran dua calon sponsor memilih enggan melanjutkan negosiasi kontrak kerjasama.
"Tak hanya persiapan pendanaan yang terganggu, kesiapan tim juga turut goncang. Sebelumnya, mereka berminat menjadi sponsor karena mengetahui Persipasi akan berkandang di Stadion Patriot," pungkasnya (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 11 April 2014 20:56
-
Bola Indonesia 11 April 2014 15:28
-
Bola Indonesia 10 April 2014 15:31
-
Bola Indonesia 8 April 2014 21:37
-
Bola Indonesia 7 April 2014 13:24
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 23:59
-
Asia 21 Maret 2025 23:58
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:55
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 23:46
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:21
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 23:04
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...