Persela Lemah Pada komunikasi dan Emosi

Persela Lemah Pada komunikasi dan Emosi
Selim Kaabi (c) Fafa Wahab
- Komunikasi dan emosi tim Persela Lamongan lagi-lagi menjadi sorotan jajaran pelatih. Tak hanya dianggap lemah dalam berkomunikasi, Choirul Huda dan kawan-kawan juga dinilai terlalu mudah terpancing provokasi lawan.


Dalam dua kali pertandingan di turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Persela berhasil meraih empat poin atas sekali hasil imbang dan sekali menang. Jika dilihat secara, capaian Persela memang memuaskan. Tapi tim pelatih memiliki sudut pandang berbeda.


"Tetap masih kekurangan. Terutama lemahnya komunikasi, dan mudah terpancing provokasi lawan. Maklum, mereka pemain baru. Pasti masih ingin menunjukan skill-nya.," ucap Didik Ludiyanto, asisten pelatih Persela kepada Bola.net, Rabu (2/3) pagi.


Didik juga menambahkan bahwa transisi timnya juga butuh dipoles lagi. "Belum terjadi otomatisasi saat transisi attacking ke defending. Atau sebaliknya, defending ke attacking," imbuh mantan pemain klub internal Persebaya, Kedawung Setia Indonesia (KSI) ini. [initial]


 (faw/asa)