Persegres Dapat Pelajaran Berharga dari Perseru

Persegres Dapat Pelajaran Berharga dari Perseru
Liestiadi, pelatih Gresik United (c) Syafaruddin
-  Persegres Gresik United dipaksa puas karena main imbang 1-1 lawan Perseru Serui, Sabtu (7/5) malam di Stadion Petrokimia. Pelatih Persegres, Liestiadi mengaku mendapat pelajaran sangat berharga dari hasil kurang memuaskan ini.


"Tadi Perseru pakai pola 5-3-2. Jadi striker kami, Emile Mbamba dikeroyok tiga orang. Mereka bertahan total. Gol mereka dari counter attack. Satu poin harus kita syukuri. Evaluasinya adalah bagaimana melawan tim yang total bertahan. Kalau mereka berani terbuka, habis mereka," ucap Liestiadi.


Menurut pelatih asal Medan ini, para pemain seperti tampil terbenani oleh target menang dari manajemen. Apalagi ini adalah laga kandang perdananya di Kota Pudak. "Kita mendominasi. Pertandingan sangat berat. Apalagi target manajemen harus menang. Ini salah satu beban yang harus mereka tanggung," imbuhnya.


Mantan pelatih Persiba Balikpapan dan PSM Makassar ini juga mengkritik kepemimpinan wasit M. Adung asal Jakarta. "Wasit cukup fair play. Tapi bikin pertandingan boring. Perseru banyak mengulur waktu. Meski begitu, wasit ini lebih bagus dari pemain di Lamongan," beber Liestiadi.


Dalam pertandingan ini, Persegres tampil tanpa Sasa Zecevic uang kurang bubar. Liestiadi juga bereksperimen dengan menempatkan Agus Indra Kurniawan sebagai jangkar. Padahal Jepang, sapaan akrabnya, notabene seorang gelandang tipikal menyerang.


"Gelandang bertahan biasanya pakai M. Rifqi. Agus Indra itu tipikalnya menyerang. Dalam latihan sudah kita coba Stevanus Bungaran. Tapi ternyata dia tidak fit. Hari ini Agus tidak bisa disalahkan. Sebab ini masih proses," tutup Liestiadi.[initial]

 (faw/dub)