
Bola.net - Persebaya Surabaya menegaskan bahwa mereka meminta wasit yang lebih tegas dalam laga-laga mereka berikutnya agar tidak memicu terjadinya sebuah kerusuhan.
Wasit Abdul Malik pemimpin leg pertama semifinal Piala Indonesia kemarin (20/6) dianggap plin-plan dalam memberi keputusan. Beberapa kali pelanggaran biasa harus menerima kartu, sedangkan pelanggaran yang layak dapat kartu kuning malah bebas dari kartu peringatan.
Puncaknya ketika wasit asal Samarinda ini menganulir hadiah penalti bagi Persebaya. Usai meniup peluit dan menunjuk titik putih begitu Fernando Soler dijatuhkan Syaefulloh dan Abdulrahman, ia kemudian meralat keputusannya.
Wasit asal Samarinda itu menerima protes dari pemain Semen Padang yang menilai hakim garis lebih dekat daripada Abdul Malik.
Penalti dianulir, Persebaya protes dan kericuhan terjadi. CEO Persebaya, Gede Widiade pun turun tangan. Ia meminta agar Bajul Ijo masuk ke ruang ganti saja sebagai tanda mereka mogok. "Saya yang suruh mereka mogok dan masuk ruang ganti," aku Gede.
"Saya kan sudah pernah bilang ke LPIS, kalau wasitnya tetap tidak memiliki kredibilitas sebagai pengadil di lapangan kami akan mogok main."
Menurut pria asli Wonokromo Surabaya itu, ketidaktegasan wasit adalah biang dari timbulnya sebuah kerusuhan. Kerusuhan yang menewaskan tewasnya satu Bonek di awal Juni lalu juga karena dipicu keputusan wasit yang tidak adil.
(fjr/end)
Wasit Abdul Malik pemimpin leg pertama semifinal Piala Indonesia kemarin (20/6) dianggap plin-plan dalam memberi keputusan. Beberapa kali pelanggaran biasa harus menerima kartu, sedangkan pelanggaran yang layak dapat kartu kuning malah bebas dari kartu peringatan.
Puncaknya ketika wasit asal Samarinda ini menganulir hadiah penalti bagi Persebaya. Usai meniup peluit dan menunjuk titik putih begitu Fernando Soler dijatuhkan Syaefulloh dan Abdulrahman, ia kemudian meralat keputusannya.
Wasit asal Samarinda itu menerima protes dari pemain Semen Padang yang menilai hakim garis lebih dekat daripada Abdul Malik.
Penalti dianulir, Persebaya protes dan kericuhan terjadi. CEO Persebaya, Gede Widiade pun turun tangan. Ia meminta agar Bajul Ijo masuk ke ruang ganti saja sebagai tanda mereka mogok. "Saya yang suruh mereka mogok dan masuk ruang ganti," aku Gede.
"Saya kan sudah pernah bilang ke LPIS, kalau wasitnya tetap tidak memiliki kredibilitas sebagai pengadil di lapangan kami akan mogok main."
Menurut pria asli Wonokromo Surabaya itu, ketidaktegasan wasit adalah biang dari timbulnya sebuah kerusuhan. Kerusuhan yang menewaskan tewasnya satu Bonek di awal Juni lalu juga karena dipicu keputusan wasit yang tidak adil.
"Bagi saya bukan masalah kami unggul atau kalah. Kalah 5-1 pun saya tidak apa-apa. Saya berbuat seperti itu karena saya memikirkan dampak dari kepemimpinan wasit seperti itu," tegas Gede.
"Kami sudah banyak berkorban, kami tak mau kalau harus berkorban nyawa lagi. Sudah cukup yang kemarin itu jadi yang terakhir," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 20 Juni 2012 21:45
Piala Indonesia: Diwarnai Ricuh, Persibo Taklukkan PPSM Magelang
-
Bola Indonesia 20 Juni 2012 20:47
-
Bola Indonesia 20 Juni 2012 20:00
-
Bola Indonesia 20 Juni 2012 18:40
Piala Indonesia: Diwarnai Mogok, Persebaya Bungkam Semen Padang
-
Bola Indonesia 20 Juni 2012 16:57
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 23:59
-
Asia 21 Maret 2025 23:58
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:55
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 23:46
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:21
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 23:04
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...