Persebaya vs Arema: Tanpa Carlos Fortes, 4 Penggawa Muda Singo Edan Siap Jadi Pemain Kunci

Persebaya vs Arema: Tanpa Carlos Fortes, 4 Penggawa Muda Singo Edan Siap Jadi Pemain Kunci
BRI Liga 1: Pemain Arema FC, Carlos Fortes (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Arema FC bakal kehilangan Carlos Fortes saat berjumpa Persebaya Surabaya di pekan ke-27 BRI Liga 1 2021/2022. Tapi, Singo Edan punya empat pemain muda yang siap menjadi kunci pada duel yang bertajuk Derbi Jawa Timur ini.

Laga Persebaya Surabaya vs Arema FC akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Rabu (23/2/2022) malam WIB. Kedua tim bakal kehilangan sejumlah pemain kunci. Di Arema, Carlos Fortes absen karena akumulasi kartu.

Arema FC ada di puncak klasemen. Sementara Persebaya berada di posisi kelima. Arema FC unggul 7 poin dari Persebaya. Namun, bukan berarti mereka bisa lebih tenang. Tim berjulukan Singo Edan itu tetap memburu kemenangan demi mempertahankan puncak klasemen.

Hasil imbang saja bisa membuat posisi mereka digusur Bali United yang sudah mengekor di posisi runner up. Jadi, Arema FC harus meraih kemenangan. Lantas, siapa yang bisa menjadi senjata Arema FC selain Fortes? Simak ulasannya di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 5 halaman

M. Rafli

M. Rafli

Supardi Nasir berebut bola dengan Muhammad Rafli pada laga pekan ke-14 BRI Liga 1 2021/2022 (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Absennya striker Carlos Fortes membuat M. Rafli bisa menjadi pilihan utama lini depan Arema FC. Pemain 23 tahun itu punya insting gol bagus ketika menjadi targetman. Itu sudah diperlihatkannya ketika membela Timnas Indonesia U-23. Tapi di Arema, dia lebih banyak jadi second striker.

Tapi apapun posisi yang akan diberikan pelatih Eduardo Almeida kepadanya, Rafli tetap bisa jadi ancaman gawang Persebaya. Ketika tidak jadi striker, Rafli bisa jadi pengatur serangan Singo Edan. Permainan Arema lebih rapi saat dia berada di lapangan.

Selain itu, ada satu kelebihan lain dari Rafli. Dia bisa jadi eksekutor tendangan bebas yang jitu. Sudah dua gol dicetaknya lewat tendangan bebas. Selain itu, jebolan ASIFA Malang ini jadi pemain dengan jumlah gol terbanyak kedua di Arema FC setelah Carlos Fortes.

2 dari 5 halaman

Feby Eka

Feby Eka

Selebrasi Feby Eka Putra dan Dedik Setiawan setelah mencetak gol ke gawang Rans Cilegon dalam ujicoba di Stadion Kanjuruhan, Minggu (06/06/2021). (c) Iwan Setiawan/Bola.com

Pemain sayap berusia 23 tahun ini tidak selalu jadi pilihan utama di skuad Arema FC. Tapi, Feby Eka punya akselerasi yang bisa membuat lini belakang Persebaya kerepotan.

Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida kini lebih sering menjadikannya pemian pengganti. Saat pemain belakang lawan sudah lelah, Feby bisa lebih berbahaya dengan kecepatannya.

Belakangan, Feby juga rajin membantu pertahanan. Pelatih Arema selalu menginstruksikan pemainnya turun ke daerah sendiri ketika dapat tekanan dari lawan.

Tapi, tipikalnya yang punya skill dan kecepatan bisa dimanfaatkan untuk melakukan serangan balik. Jadi, lini belakang Persebaya wajib waspada saat Feby ada di lapangan.

3 dari 5 halaman

Tito Hamzah

Dalam dua laga terakhir, Tito Hamzah jadi pilihan utama di sektor sayap kanan Arema FC. Performanya mulai mengkilap. Pemain 19 tahun ini lebih percaya diri melakukan akselerasi.

Dalam laga sebelumnya, di mana Arema FC melawan Madura United, Tito memberikan assist untuk gol kemenangan yang dicetak Carlos Fortes.

Saat melawan Persebaya, memang tidak ada garansi dia jadi starter karena pemain senior, Dendi Santoso, sudah kembali dari karantina.

Meski demikian, permainan apik Tito harus jadi perhatian tersendiri bagi lini belakang Persebaya. Jika dia masuk sebagai pengganti, bek kiri Persebaya hari siap beradu lari dengannya.

4 dari 5 halaman

Genta Alparedo

Pemain berusia 20 tahun pinjaman klub Liga 2, Semen Padang, ini juga bukan pilihan utama Arema FC. Genta baru bergabung bersama Arema FC di putaran kedua dan seperti butuh waktu untuk adaptasi. Tapi, dalam beberapa laga terakhir, permainannya juga membaik.

Dia sempat membuat assist untuk gol Carlos Fortes ketika melawan Persita Tangerang pada laga pekan ke-25. Karakter bermainnya berbeda dengan kebanyakan gelandang Arema.

Genta berposisi sebagai gelandang serang. Saat dia diturunkan, ini jadi sinyal bahwa Arema FC ingin tampil lebih menyerang. Biasanya Arema memainkan 3 gelandang bertahan sekaligus.