Persebaya Protes Wasit, Pelatih Madura United: Kalau tak Mau Kontak Fisik, Main Voli Saja!

Persebaya Protes Wasit, Pelatih Madura United: Kalau tak Mau Kontak Fisik, Main Voli Saja!
BRI Liga 1: Pelatih baru Madura United, Fabio Lefundes (c) Bola.com/Aditya Wani

Bola.net - Protes Persebaya Surabaya terkait kepemimpinan wasit yang merugikan mendapatkan komentar dari pelatih Madura United, Fabio Lefundes. Pelatih Madura United tersebut menyebut bahwa sepak bola adalah permainan penuh kontak fisik.

Persebaya sendiri menang 2-1 atas Madura United dalam pekan ke-28 BRI Liga 1 2021/2022, Senin (28/2/2022) malam. Duel bertajuk Derbi Suramadu itu dihiasi oleh keputusan kontroversial wasit Agus Fauzan Arifin.

Pelatih Persebaya, Aji Santoso, sampai menyampaikan pernyataannya dengan nada tinggi melihat keputusan wasit. Dia meminta masyarakat Indonesia untuk menilai sendiri ada keputusan yang kurang tepat di laga ini.

Fabio Lefundes malah memilih menyindir protes itu. Dia menilai cara memenangkan pertandingan bukanlah dengan melakukan protes keras terhadap keputusan wasit.

"Sepak bola tidak menang dengan cara protes. Bukan seperti itu cara memenangkan pertandingan. Satu tim teriak (protes), satu tim oke, satu tim teriak lagi, satu tim oke. Bukan seperti itu sepak bola," kata Fabio Lefundes.

"Kalau Anda tidak mau kontak (fisik) dalam sepak bola, Anda main bola voli saja. Kami punya tim yang kuat. Saya ingin tim saya menjaga lawan dan bekerja keras. Sepak bola seperti itu," imbuh pelatih asal Brasil itu.

Sejumlah keputusan kontroversial yang dilakukan Agus Fauzan dalam duel Persebaya Surabaya vs Madura United ini. Hal ini juga menjadi perbincangan di media sosial. Komentator pertandingan pun ikut memberikan penilaiannya terhadap keputusan janggal itu.

1 dari 2 halaman

Kontroversi

Pertama, Madura United mendapat hadiah penalti pada menit ke-25 lantaran kiper Ernando Ari Sutaryadi menjatuhkan Fadilla Akbar di kotak terlarang. Pemain Persebaya Surabaya melakukan protes karena menganggap kaki Ernando lebih dulu mengenai bola.

Wasit tetap memutuskan tembakan penalti untuk Madura United. Eksekusi penalti baru dilakukan di menit ke-29, dan Beto Goncalves sukses melepas tembakan keras mendatar ke sisi kanan gawang Persebaya.

Lalu, terdapat dua kali pelanggaran yang dilakukan oleh pemain Madura United terhadap pemain Persebaya di kotak penalti. Masing-masing dilakukan oleh Fachruddin Aryanto terhadap Samsul Arif dan Hong Jungnam menjatuhkan Ricky Kambuaya.

Tak ada penalti untuk Persebaya meski tayangan ulang memperlihatkan bahwa kontak fisik yang terjadi merupakan pelanggaran. Protes keras pemain Bajul Ijo tetap tidak mempengaruhi keputusan wasit.

2 dari 2 halaman

Sindiran Lanjutan

Duel ini masih dihiasi dengan skor 1-1 sampai 90 menit waktu normal. Apa yang dikatakan oleh Fabio Lefundes memang benar. Persebaya tidak memenangi pertandingan hasil dari melakukan protes kepada wasit.

Para penggawa Bajul Ijo tetap berjuang menyerang Laskar Sape Kerap di injury time. Hasilnya, Alie Sesay keluar sebagai pahlawan dengan mencetak gol penentu kemenangan (90+3’) dan membuat Persebaya unggul 2-1.

“Selama saya di sini, saya pernah mendapati pemain mendapat kartu merah. Kami main kerja keras, tapi tidak bicara sesuatu yang tidak ada dalam sepak bola,” ucap Fabio Lefundes.

Kerja keras para pemain Madura United pada laga ini nyatanya tidak membuahkan poin. Mereka masih terjebak di peringkat ke-13 dengan mengoleksi 30 angka dari total 26 pertandingan.

Disadur dari: Bola.com (Aditya W/Wiwig P; 1/3/22)