
Bola.net - Persebaya Surabaya, tim kaya baru yang jor-joran dalam mengontrak pemain, dikabarkan mulai kehabisan bensin. Bahkan, manajemen berencana untuk lebih berhemat pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Sinyal macetnya keuangan Persebaya menguat setelah manajemen dikabarkan belum membayarkan gaji pemain. Meski baru beberapa bulan, fakta ini jelas kontradiksi dengan apa yang dilakukan manajemen Persebaya di awal musim lalu.
Setelah menembus ISL dengan status sebagai juara Divisi Utama 2013, Persebaya menghambur-hamburkan uang dengan mendatangkan banyak pemain bintang. Diperkirakan lebih dari Rp 25 miliar mereka gelontorkan untuk mendapatkan pemain dengan label kelas 'A'.
Tapi dunia memang fana, tak terkecuali kekayaan Persebaya. Menjelang berakhirnya putaran kedua, alur duit Persebaya mulai tersendat. Bahkan, Predisen Direktur Diar Kusuma Putra sempat melontarkan ide untuk merasionalisasi gaji para pemain.
Namun Diar sadar, hal itu akan sukar dilakukan di tengah kompetisi yang sudah memasuki ujung jalan. Penghematan pun bakal dilakukan di musim depan. "Mungkin kalau sekarang tidak mungkin pemain mau, kemungkinannya musim depan baru bisa," ujar Diar.
Baik Diar maupun asisten manajer Amran Said Ali memang kompak beralasan bahwa macetnya gaji pemain dikarenakan faktor administrasi. Mereka pun meminta tim besutan Rahmad Darmawan bersabar dan percaya bahwa manajemen secepatnya akan menuntaskan kewajibannya ke pemain.
Sinyal macetnya keuangan Persebaya menguat setelah manajemen dikabarkan belum membayarkan gaji pemain. Meski baru beberapa bulan, fakta ini jelas kontradiksi dengan apa yang dilakukan manajemen Persebaya di awal musim lalu.
Setelah menembus ISL dengan status sebagai juara Divisi Utama 2013, Persebaya menghambur-hamburkan uang dengan mendatangkan banyak pemain bintang. Diperkirakan lebih dari Rp 25 miliar mereka gelontorkan untuk mendapatkan pemain dengan label kelas 'A'.
Tapi dunia memang fana, tak terkecuali kekayaan Persebaya. Menjelang berakhirnya putaran kedua, alur duit Persebaya mulai tersendat. Bahkan, Predisen Direktur Diar Kusuma Putra sempat melontarkan ide untuk merasionalisasi gaji para pemain.
Namun Diar sadar, hal itu akan sukar dilakukan di tengah kompetisi yang sudah memasuki ujung jalan. Penghematan pun bakal dilakukan di musim depan. "Mungkin kalau sekarang tidak mungkin pemain mau, kemungkinannya musim depan baru bisa," ujar Diar.
Baik Diar maupun asisten manajer Amran Said Ali memang kompak beralasan bahwa macetnya gaji pemain dikarenakan faktor administrasi. Mereka pun meminta tim besutan Rahmad Darmawan bersabar dan percaya bahwa manajemen secepatnya akan menuntaskan kewajibannya ke pemain.
"Jadi harap ada saling pengertian, sehingga semua bisa berjalan. Sepak bola Indonesia yang profesional dan mandiri secara finansial juga bisa segera terwujud," tutup Diar. (faw/fjr)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bolatainment 17 Maret 2014 14:28
-
Bola Indonesia 2 Oktober 2012 22:10
-
Bola Indonesia 12 Agustus 2012 17:10
-
Bola Indonesia 21 Juni 2012 08:10
-
Bola Indonesia 20 Juni 2012 19:16
LATEST UPDATE
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 07:15
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:43
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:40
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:27
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:57
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:50
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...