Penyerang Arema FC Mengaku Harus Beradaptasi dengan Lapangan Stadion Gajayana

Penyerang Arema FC Mengaku Harus Beradaptasi dengan Lapangan Stadion Gajayana
triker Arema, Dedik Setiawan, mencetak gol kemenangan Arema atas Barito Putera di laga perdana Grup E Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Senin (4/3/2019). (c) Bola.com/Iwan Setiawan

Bola.net - Dedik Setiawan mengaku timnya harus beradaptasi dengan kondisi lapangan Stadion Gajayana, yang akan menjadi palagan antara timnya dan PS TIRA Persikabo, pada laga lanjutan Shopee Liga 1 musim 2019. Penyerang Arema FC ini menyebut ada beda antara lapangan Stadion Gajayana dan Stadion Kanjuruhan, yang selama ini menjadi kandang mereka.

"Kami sesungguhnya sudah terbiasa bermain di Kanjuruhan. Kami harus beradaptasi lagi dengan kondisi lapangan di Stadion Gajayana," ucap Dedik.

"Namun, saya yakin kami bakal menjalani adaptasi ini dengan lebih baik dan menang. Toh, kami sudah hampir tiap hari berlatih di Gajayana," sambungnya.

Arema akan menghadapi PS TIRA Persikabo pada laga pekan keenam Shopee Liga 1 musim 2019 ini. Pertandingan, yang akan disiarkan langsung Indosiar, tersebut bakal digelar di Stadion Gajayana Kota Malang, Sabtu (29/06) mendatang.

Pada pertandingan ini, Arema sengaja memindah kandang mereka ke Stadion Gajayana Kota Malang. Pasalnya di wilayah Kabupaten Malang, lokasi Stadion Kanjuruhan, bakal diadakan pemilihan kepala desa secara serentak. Gelaran politik lokal ini dikhawatirkan bakal berpengaruh pada kondisi keamanan.

Apa perbedaan kondisi lapangan Stadion Gajayana dibandingkan dengan lapangan Stadion Kanjuruhan? Simak di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Beda Ketebalan Rumput

Menurut Dedik, perbedaan paling mencolok antara Kanjuruhan dan Gajayana adalah ketebalan rumput kedua stadion tersebut. Pemain berusia 25 tahun ini menilai bahwa rumput di lapangan Stadion Gajayana lebih tipis dibanding Kanjuruhan.

"Ini membuat kondisi lapangan di Gajayana lebih keras dari Kanjuruhan," kata Dedik.

"Kondisi ini berpengaruh juga pada permainan kami. Aliran bola tentu saja berbeda," pemain asal Dampit ini menambahkan.

2 dari 2 halaman

Berharap Tuah Gajayana

Sementara itu, tak hanya dampak negatif yang mengikuti perpindahan kandang Arema ke Gajayana. Menurut Dedik, dengan berpindah ke Gajayana, peluang laga Arema mendapat dukungan langsung dari suporter mereka, Aremania, kian terbuka.

"Kami main di Gajayana, yang lokasinya di tengah kota. Ini akan membuat dukungan suporter kian besar," ujar pemain asal Dampit ini.

"Dengan banyaknya suporter yang akan mendukung langsung, motivasi kami menang pun akan kian besar," Dedik menambahkan.