Penuhi Undangan Tim Transisi, Sanksi Siap Menanti Klub

Penuhi Undangan Tim Transisi, Sanksi Siap Menanti Klub
PSSI dan Kemenpora terus berselisih. (c) ist
- Tim Transisi bentukan Kemenpora resmi mengirimkan undangan terhadap klub-klub anggota PSSI yakni klub yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama.


Dalam surat undangan itu, Tim Transisi menyebut pertemuan yang akan yang akan dilakukan di Ruangan Theater Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (11/3) akan membicarakan reformasi tata kelola sepakbola Indonesia.


Namun, klub-klub anggota PSSI itu mesti berpikir dua kali untuk memenuhi undangan tersebut. Selain karena saat ini PSSI berada di atas angin setelah penolakan Kasasi Menpora oleh Kemenpora, PSSI melalui direktur legalnya, Aristo Pangaribuan sudah menginformasikan adanya sanksi jika ada klub anggota sah PSSI yang memenuhi undangan dari tim transisi itu.


Menurut Direktur Legal PSSI Aristo Pangaribuan, jika ada klub yang datang ke undangan Tim Transisi maka sudah dipastikan klub tersebut melanggar peraturan organisasi.


"Tim Transisi sudah tidak legal, mereka juga dibentuk karena PSSI dibekukan. Setelah keputusan MA ini seharusnya mereka dibubarkan. Klub yang datang ke undangan itu, berarti melanggar organisasi," kata Aristo Pangaribuan kepada wartawan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (8/3).


Bukan hanya soal klub yang akan mendapatkan saksi dari PSSI jika klub tersebut memenuhi undangan Tim Transisi, menyangkut sembilan syarat yang pernah dilontarkan Kemenpora pimpinan Imam Nahrawi, Aristo menegaskan jika syarat itu sudah tidak berlaku lagi.


"Syarat tersebut sudah hilang. Karena sudah tidak mempunyai kekuatan hukum lagi," ujarnya.


Pria yang berprofesi sebagai Dosen Hukum di salah satu universitas terkenal di tanah air itu  menyerukan pihak pemerintah untuk segera mencabut SK pembekuan dan duduk bersama PSSI demi tercapainya prestasi sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia.


"Kami sekarang ingin bekerjasama dengan pemerintah,mari sama-sama majukan sepakbola Indonesia," tutup pria berkacamata itu. [initial]


  (fit/pra)