Pengibaran Merah Putih Raksasa Awali Laga Arema Kontra PSIS Semarang

Pengibaran Merah Putih Raksasa Awali Laga Arema Kontra PSIS Semarang
Pengibaran bendera merah putih di stadion Kanjuruhan Malang pada laga Shopee Liga 1 antara Arema FC melawan PSIS Semarang, Sabtu, 31 Agustus 2019. (c) Dendy Gandakusumah

Bola.net - Laga pekan ke-17 Arema FC pada Shopee Liga 1 musim 2019 tak sekadar menyajikan pertarungan antara tuan rumah dan PSIS Semarang. Sejumlah acara juga mewarnai laga yang dihelat di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (31/08) ini.

Rangkaian acara dimulai dengan pengibaran bendera Merah Putih raksasa di tengah lapangan. Bendera berukuran 100 x 60 meter ini diusung oleh 600 orang relawan dari berbagai elemen.

Pengibaran bendera ini diiringi lagu Kabar Damai, yang diiringi oleh band d'Kross. Lagu ini disusul oleh anthem anyar Arema, yang juga sarat nuansa persahabatan, Kita Saudara.

Ketika para pemain kedua tim masuk lapangan, lagu Bagimu Negeri berkumandang. Kali ini, seluruh stadion berubah bak paduan suara raksasa menyanyikan lagu bernuansa nasionalisme tersebut.

Media Officer Arema, Sudarmaji, menyebut bahwa hal ini merupakan bentuk motivasi dan dukungan Arema terkait kondisi Indonesia saat ini. Selain itu, pengibaran bendera ini merupakan bentuk kesadaran dari Aremania untuk dalam memungkasi bulan Agustus, yang sakral bagi Indonesia.

"Jadi, ini karena ada momentum peringatan kemerdekaan Indonesia pada Bulan Agustus," kata Sudarmaji.

Apa lagi maksud di balik pengibaran bendera raksasa ini? Simak di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Dukungan Bagi Timnas Indonesia

Lebih lanjut, Sudarmaji menyebut bahwa pengibaran Merah Putih raksasa ini juga merupakan bentuk dukungan mereka pada Timnas Indonesia. Skuad Garuda, julukan Timnas Indonesia, bakal memulai perjuangan mereka di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022, pada awal September mendatang.

"Ada kondisi pro-kontra bendera tidak bisa masuk ke venue pada pertandingan timnas. Karenanya, kami mulai ini dari Malang," kata Sudarmaji.

"Harapannya, langkah ini bisa dilakukan juga pada pertandingan-pertandingan lain. Namun, minimal, hal ini menunjukkan bendera bisa masuk ke stadion untuk kepentingan nasionalisme," sambungnya.

(Dendy Gandakusumah)