Pengadaan Tempat Karantina, Arema FC Berencana Gandeng Pemerintah Daerah

Pengadaan Tempat Karantina, Arema FC Berencana Gandeng Pemerintah Daerah
Arema FC di Shopee Liga 1 2020 (c) Bola.com/Iwan Setiawan

Bola.net - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, angkat bicara soal kesiapan mereka menyediakan tempat karantina seperti disyaratkan dalam protokol kesehatan yang disusun tim dari PSSI. Menurutnya, mereka menjajaki kerja sama dengan pemerintah daerah di Malang Raya yang sudah memiliki tempat karantina.

"Kami akan mencoba untuk bekerja sama dengan pihak-pihak yang mungkin sudah memiliki tempat karantina," ucap Ruddy, pada Bola.net.

"Pemerintah Kabupaten Malang misalnya. Mereka sudah punya fasilitas karantina yang bisa dipergunakan. Bisa jadi kami akan bekerja sama dengan mereka," sambungnya.

Menurut Ruddy, ia yakin pihak-pihak yang diajak bekerja sama bakal menyambut positif tawaran tersebut. Pasalnya, sambung manajer berusia 48 tahun ini, Arema juga merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Malang Raya.

"Saya rasa, nggak akan ada masalah dengan kerja sama ini. Bisa kok dilakukan," sambungnya.

Sebelumnya, PSSI mengeluarkan rancangan protokol kesehatan yang akan diterapkan jika kompetisi digelar lagi. Protokol ini disusun oleh Ketua Tim Medis PSSI dr Syarif Alwi, Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri, dan beberapa orang lainnya.

Ada sejumlah hal yang tercantum dalam protokol tersebut. Salah satunya, protokol ini mengatur soal kesiapan klub memfasilitasi tempat karantina atau isolasi mandiri.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Jalin Kerja Sama Soal Rapid Test

Tak hanya soal fasilitas karantina, Arema pun mencari partner kerja sama untuk menggelar rapid test ini. Ruddy menyebut, Arema sangat terbuka jika ada rumah sakit atau klinik yang hendak bekerja sama dengan mereka.

"Jujur saja, kerja sama ini sangat penting karena memang kondisi kami dan pelaku industri sepak bola Indonesia memang terpukul dengan adanya pandemi Corona," ungkap Ruddy.

"Namun, tak bisa dimungkiri pula bahwa Arema masih memiliki brand yang bisa dijual," ia menambahkan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)