Penerima Suap Liga Indonesia, Mulai Pemain Asing Sampai Pemilik Klub

Penerima Suap Liga Indonesia, Mulai Pemain Asing Sampai Pemilik Klub
Ilustrasi pengaturan skor di sepakbola. (c) ist
Bola.net - Ada banyak cara bandar mengatur hasil pertandingan sebuah klub. Mereka bisa masuk melalui pemain, melalui manajemen, tim pelatih bahkan langsung menemui pemilik klub agar mengondisikan anak buahnya.

Dalam bocoran kasus pengaturan skor yang didapat Bola.net, ada lima -dari 11 kasus pengaturan permainan- yang melibatkan manajemen. Pada beberapa pertandingan klub asal Jawa Tengah -BS- Sang Runner, menemui manajemen untuk mengondisikan permainan tim di lapangan.

Selain manajemen, tim pelatih juga menjadi pintu masuk pengaturan pertandingan. Modus ini misalnya terjadi pada laga antara salah satu tim asal Jawa Timur dan tim asal Kalimantan pada ISL 2014. Pada pertandingan ini, BS, sebagai perantara JR -bandar asal Malaysia- memberi uang sebanyak Rp 200 juta pada asisten pelatih tim asal Jawa Timur itu.

Alih-alih menjadi teladan, pemain asing juga disebut berperan dalam masuknya suap dalam lapangan. Hal ini terjadi pada laga dua tim asal Jawa Tengah pada kompetisi Divisi Utama 2013. BS menyerahkan uang tunai melalui pemain asing salah satu klub tersebut.

Pemilik klub juga menjadi salah satu target yang dibidik bandar untuk mengatur pertandingan. Pada laga ISL 2014 antara salah satu klub asal Jawa Timur dan klub asal Jawa Tengah, BS mempertemukan bandar asal Singapura dan Malaysia dengan pemilik klub asal Jawa Tengah. Walhasil, pada penghujung laga, klub Jawa Tengah ini kalah empat gol tanpa balas.

Perangkat pertandingan juga tak steril dari bujuk rayu bandar. Pada laga ISL 2014 antara klub asal Ibu Kota dan klub tetangganya, bandar Malaysia -melalui perantara BS- menemui Pengawas Pertandingan laga tersebut untuk mengatur kemenangan tim asal Ibu Kota dengan skor tertentu. (den/dzi)