Pemotongan Gaji, Persela Masih Pertimbangkan Aspek Kemanusiaan

Pemotongan Gaji, Persela Masih Pertimbangkan Aspek Kemanusiaan
Kapten Persela, Eky Taufik, dan pelatih Nil Maizar (c) Bola.com/Aditya Wany

Bola.net - Setelah kompetisi Shopee Liga 1 2020 ditangguhkan akibat pandemi virus Corona di Indonesia, Persela Lamongan masih menunggu perkembangan. Ini terkait agenda pemotongan gaji para pemainnya.

PSSI telah memutuskan kompetisi berstatus force majeure hingga menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemerintah. Kompetisi Shopee Liga 1 2020 bisa digelar kembali setelah 1 Juli atau bahkan ditiadakan sama sekali.

Selain menghentikan aktivitas kompetisi, PSSI juga mempersilakan klub kontestan Liga 1 dan Liga 2 untuk mengubah kontrak kerja yang memengaruhi gaji pemain, staf pelatih dan ofisial tim.

Namun, sampai saat ini Persela belum memangkas gaji para pemainnya. Alasan manajemen Persela tak memberlakukan kebijakan tersebut semata-mata demi kemanusiaan.

1 dari 2 halaman

Seperti Keluarga

Seperti Keluarga

LA Mania, suporter Persela Lamongan (c) Bola.com/Vitalis Yogi Trisna

“Yang pasti, kami ini seperti keluarga. Kami masih mempertimbangkan aspek kemanusiaan. Pemain dan semua yang ada di Persela membutuhkan penghasilan untuk menghidupi keluarga mereka,” kata Agus Hariyono, asisten manajer Persela.

Sembari melihat dan menunggu perkembangan dari PSSI, manajemen Persela berharap wabah corona segera berakhir. Sebab, banyak orang yang terlibat dalam sepak bola Indonesia dalam kondisi resah lantaran ekonomi mereka terganggu.

“Wabah ini membuat semua terguncang. Tidak ada yang bisa kita lakukan dalam situasi seperti sekarang. Semuanya dalam kondisi menunggu,” ujar asisten manajer Persela Lamongan itu.

2 dari 2 halaman

Intensitas Latihan Mandiri

Intensitas Latihan Mandiri

Shopee Liga 1 (c) bolanet

Meski meniadakan akitivitas latihan, terhitung sejak 16 Maret 2020 lalu, para pemain Persela Lamongan diharapkan tidak menurunkan intensitas latihan selama berlatih sendiri di rumah masing-masing.

Agus percaya para pemainnya profesional dan menjalankan program latihan yang diberikan oleh pelatih kepala Nilmaizar melalui program yang dibagikan secara online.

“Kami yakin mereka tahu apa yang harus dilakukan sebagai pemain profesional. Selain program latihan yang diberikan pelatih, tentunya mereka punya program latihan sendiri yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing” pungkasnya.

Disadur dari: Bola.com/Penulis Zaidan Nazarul/Editor Benediktus Gerendo Pradigdo

Published: 31 Maret 2020