
Bola.net - - Pemerintah Kabupaten Bogor tampaknya tak ingin memberikan izin kepada Persija Jakarta yang ingin menggunakan Stadion Pakansari sebagai kandang alternatif di Gojek Liga 1 bersama Bukalapak musim ini. Banyak yang menjadi pertimbangan atas penolakan itu, salah satu di antaranya adalah kekhawatiran timbulnya kerusuhan di Bogor dan stadion tersebut juga akan segera direnovasi untuk Asian Games 2018.
Persija berencana memakai Pakansari sebagai markas kedua di musim ini karena tim berjuluk Macan Kemayoran itu bakal terusir dari homebase saat ini, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Sebab, venue tersebut kabarnya bakal steril pada Mei 2018 untuk kepentingan Asian Games.
"Pertama, hasil kesepakatan, dalam berita acara kesepakatan, selama renovasi untuk Asian Games, lapangan (stadion) yang ada di Jawa Barat, tidak boleh digunakan. Kecuali test event Asian Games," ujar Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Kabidsarpras) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor, Rudy Achadiat.
Selain itu, Pakansari juga tengah dipersiapkan untuk kegiatan nasional dan internasional. Belum lagi, rencana dua klub lokal, Persikabo Bogor dan Bogor FC yang juga ingin bermarkas di stadion berkapasitas 30.000 penonton ini.
"Kita juga ada PORDA (Pekan Olahraga Daerah) di Oktober 2018. Setelah itu, infonya ada Piala Asia U-19 pada Oktober. November ada Peparda (Pekan Paralympic Daerah). Terus keempat, Persikabo dan Bogor FC ingin berkandang di Pakansari. Alasannya itu, ada empat," ucap Rudy terkait keinginan Persija bermarkas di Pakansari.
Padatnya jadwal penggunaan Pakansari di tahun ini bukan fokus utama yang menjadi perhatian Dispora. Adanya potensi kerusuhan di wilayah Kabupaten Bogor menjadi risiko yang sangat serius.
Wilayah Kabupaten Bogor merupakan basis massa dari suporter Persib Bandung, Viking, yang tidak memiliki hubungan baik dengan pendukung Persija, Jakmania. Kasus ini yang menjadi pertimbangan utama bagi Dispora untuk berpikir dua kali mengizinkan tim ibu kota bermarkas di Pakansari.
"Satu poin lagi, rawan terjadinya kerusuhan," imbuh Rudy. Tapi, keputusan final Persija di berkandang di Pakansari ada di tangan Kementerian PU PR dan Inasgoc selaku panitia penyelenggara Asian Games. "Kita menunggu dari Kementerian PU PR dan Inasgoc."
Rudy tidak dapat berkilah dengan anggapan kehadiran Persija di Pakansari bakal memberikan keuntungan bukan hanya untuk Pemkab, tapi juga bagi para pedagang. Meski begitu, ia bersikukuh situasi kondusif lebih penting daripada profit tersebut.
"Memang ada pemasukan ya. Dibanding dengan SUGBK, kita jauh lebih murah. Menurut Persija juga, kalau di Jakarta terus, rugi. Tidak semua partai dapat ditonton oleh banyak orang. Secara pemasukan memang ada. Tapi kan masalahnya, rawan kerusuhannya," tutur Rudy mengakhiri.
Persija sendiri sejauh ini masih menggunakan Stadion Gelora Bung Karno sebagai kandang. Bahkan di menghadapi Bhayangkara FC, meskipun bermain sebagai tim tandang, Persija bisa bermain di SUGBK.
Sumber: Liputan6.com
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 4 April 2018 22:47
-
Bola Indonesia 4 April 2018 22:12
-
Bola Indonesia 4 April 2018 20:47
-
Bola Indonesia 4 April 2018 17:12
-
Bola Indonesia 4 April 2018 16:33
LATEST UPDATE
-
Amerika Latin 21 Maret 2025 06:34
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 06:22
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 06:21
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 06:04
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 06:01
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:55
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...