Pemerintah Minta Kongres PSSI Dihelat di Yogyakarta

Pemerintah Minta Kongres PSSI Dihelat di Yogyakarta
PSSI (c) PSSI
- Keinginan PSSI menggelar kongres di Makassar nampaknya harus terganjal. Kementerian Pemuda dan Olahraga meminta agar kongres -yang sebelumnya direncanakan bakal dihelat di Makassar- digelar di Yogyakarta.


Keputusan pemerintah ini dituangkan melalui surat bernomor S. 2844/MENPORA/IX/2016. Surat ini menjawab surat Sekretaris Jenderal PSSI nomor 557/UDN/286/VIII-2016 tanggal 16 Agustus 2016 perihal permohonan rekomendasi penyelenggaraan Kongres PSSI 2016.


Dalam surat tertanggal 9 September 2016, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menegaskan bahwa rekomendasi pemerintah, hanya akan diberikan jika Kongres PSSI dilaksanakan di Yogyakarta. Ia beralasan, ini sebagai wujud PSSI kembali ke titik nol, mengingat Yogyakarta adalah tempat lahirnya PSSI.


Kemenpora, melalui Kepala Komunikasi Publik mereka, Gatot S Dewa Broto mengakui adanya surat tersebut. Menurutnya, rekomendasi ini muncul karena adanya permintaan dari PSSI.


Gatot menambahkan, permintaan pemerintah agar lokasi kongres dipindah bukan merupakan paksaan. Menurutnya, ini semata merespon permintaan PSSI.


"Karena ada permintaan dari PSSI, pemerintah berhak memberikan sikap. Ini bukan paksaan," ujar Gatot.


"Sekali lagi tidak ada perintah apalagi intervensi. Namun, substansi pemindahan kota ini semata karena pemerintah mengingatkan PSSI untuk kembali ke titik nol di tempat lahirnya PSSI," tandasnya.


Sebelumnya, keputusan PSSI untuk menggelar Kongres di Makassar sendiri sempat mengundang penolakan dari sejumlah pemilik suara. Rata-rata, mereka memilih agar kongres diadakan di Jakarta.


"Apa dasarnya Makassar langsung ditetapkan sebagai lokasi Kongres Pemilihan?" tukas salah seorang anggota K-85, Gusti Randa, beberapa waktu lalu.


Tak hanya dari Gusti Randa, penolakan juga sempat terlontar dari manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. Menurutnya, ketimbang Makassar, lebih baik kongres dihelat di Jakarta.


"PSSI tidak memakai perundingan lebih dulu, mengambil langkah sendiri. Padahal seharusnya mereka mencari solusi terbaik dan dibicarakan bersama-sama," tukas Umuh. [initial]


 (den/pra)