Pembayaran Gaji Maksimal 25 Persen, Pelatih PSIS: Keputusan Konyol

Pembayaran Gaji Maksimal 25 Persen, Pelatih PSIS: Keputusan Konyol
Dragan Djukanovic (c) Bola.com/Vincentius Atmaja

Bola.net - Keputusan PSSI menghentikan kompetisi dengan status force majeure berdampak terhadap pembayaran gaji pemain, pelatih, dan ofisial. Klub hanya diwajibkan membayar maksimal 25 persen.

Namun, keputusan tersebut mendapat reaksi dari pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic. Dia menyebut ketetapan PSSI terkait besaran gaji adalah sesuatu yang konyol.

”Saya pikir ini adalah keputusan konyol, karena FIFA mengaturnya berbeda, sehingga mereka harus mengikuti aturan,” kata Dragan kepada Bola.net, Sabtu (28/3/2020).

”Masalah ini ada di seluruh dunia, tidak hanya di sini saja,” imbuh juru taktik asal Serbia tersebut.

Dikatakan Dragan, nilai yang paling ideal adalah 75 persen dari kewajiban yang tertera dalam kontrak. Sebab, jika kompetisi berlanjut, tim perlu latihan 35-40 hari sebelumnya.

”Jadi mungkin cuti maksimum 20-25 hari, atu bahkan satu bulan,” tegas mantan pelatih Borneo FC itu.

Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya ya Bolaneters.

1 dari 1 halaman

Belum Dapat Pemberitahuan

Belum Dapat Pemberitahuan

Latihan PSIS Semarang (c) Bola.com/Vincentius Atmaja

Namun, hingga saat ini, dirinya belum mendapat pemberitahuan dari klub terkait aturan gaji tersebut. Hanya saja, dia yakin manajemen PSIS akan mengambil keputusan yang baik.

”PSIS adalah satu keluarga besar dan hubungan antara pemain, staf dan manajemen sangat baik,” imbuh Dragan.

”Saya yakin solusinya akan baik untuk semua,” tandas pelatih yang gemar membaca buku tersebut.

(Bola.net/Mustopa El Abdy)