Pelatih Persik Kediri Harap Lanjutan Kompetisi 2020 Optimalkan Talenta Lokal

Pelatih Persik Kediri Harap Lanjutan Kompetisi 2020 Optimalkan Talenta Lokal
Pelatih Persik Kediri, Joko Susilo (c) Bola.com/Gatot Susetyo

Bola.net - Joko Susilo membeber usulnya terkait kabar bakal digulirkannya kembali Shopee Liga 1 musim 2020. Pelatih Persik Kediri ini berpendapat agar sisa lanjutan kompetisi ini bisa mengoptimalkan pemain-pemain lokal.

"Saat ini, situasi tidak normal. Karenanya, mari kita manfaatkan situasi ini untuk memanfaatkan potensi-potensi lokal," ucap Joko Susilo, pada Bola.net.

"Menurut saya, akan menguntungkan bagi semua pihak jika kita bisa memanfaatkan kondisi ini," sambungnya.

Menurut Joko, ada sejumlah keuntungan yang bisa diraih bila sisa kompetisi mendatang memaksimalkan pemain lokal. Salah satunya, kompetisi bisa menjadi ajang candradimuka bagi pemain muda untuk menghadapi Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.

"Tentu, hal ini harus ditunjang dengan regulasi memainkan pemain dari kelompok umur tertentu di kompetisi. Bisa juga kuota pemain asing diisi pemain-pemain muda ini," tuturnya.

"Selain itu, jika kompetisi dimulai lagi, bisa jadi para pemain asing yang sebelumnya sudah pulang ke negaranya akan kesulitan kembali ke Indonesia. Dengan kompetisi yang full lokal, tentu beban klub untuk mendatangkan pemain asing tersebut bisa sedikit berkurang," Joko menambahkan.

Usulan Joko ini senada dengan lontaran Pelatih Timnas Vietnam, Park Hang-seo. Pelatih asal Korea Selatan ini meminta agar tim-tim peserta Liga Vietnam memberi lebih banyak kesempatan pemain muda mereka bermain. Bahkan, untuk memberi pemain muda jam terbang yang mereka butuhkan, Park Hang-seo meminta klub-klub mengurangi menit bermain penyerang asing mereka.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Beda Kepentingan

Lebih lanjut, Joko sadar bahwa usulannya ini kontroversial. Banyak pihak, menurut pelatih berlisensi AFC Pro ini, yang menampik usulan tersebut.

Namun, Joko mengaku tak risau dengan kontroversi ini. Menurut pelatih berusia 49 tahun tersebut, hal tersebut wajar belaka.

"Ini hanya perbedaan sudut pandang dan kepentingan. Saya sangat paham," kata Joko.

"Dimensi pandang pasti akan berbeda," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)