Pelatih Persib: Bursa Transfer Shopee Liga 1 Skandal, Diminta oleh 3 Klub yang Tampung Pemain Brasil

Pelatih Persib: Bursa Transfer Shopee Liga 1 Skandal, Diminta oleh 3 Klub yang Tampung Pemain Brasil
Robert Rene Alberts (c) Bola.com/Erwin Snaz

Bola.net - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts geram dengan dibukanya kembali bursa transfer Shopee Liga 1 2020. Menurutnya, kebijakan ini merupakan skandal yang diatur oleh tiga peserta.

PSSI mendapatkan restu dari FIFA untuk membuka periode pendaftaran pemain sebelum Shopee Liga 1 musim ini diputar lagi mulai 1 Oktober mendatang. Setiap tim boleh bermanuver di lantai bursa dalam kurun waktu 21 September-18 Oktober.

"Ini tentu menjadi skandal berikutnya. Skandal yang terang-terangan. Semuanya tidak logis," ujar Robert.

Robert curiga Persija Jakarta, Arema FC, dan Madura United mempengaruhi PSSI untuk kembali membuka bursa transfer sebelum kompetisi dilanjutkan. Dia menyinggung ketiga klub tersebut sebagai tim yang menampung pemain muda asal Brasil.

Belum lama ini, Persija, Arema FC, dan Madura United memang kedatangan total lima pemuda asal Brasil. Rinciannya, Persija menampung dua nama, Arema FC dua pemain, dan Madura United kebagian satu pesepak bola.

Kecuali Persija, Arema FC dan Madura United telah memulangkan tiga pemain di antaranya kepada agennya yang sosoknya masih misterius.

"Info yang sama yang saya dapat ada tiga klub yang ingin mencari pemain lagi dan meminta jendela transfer kembali dibuka. Ini tiga klub yang sama yang tiba-tiba mendatangkan pemain Brasil. Sama sekali tidak ada transparansi tentang apa yang terjadi," kata Robert.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters.

1 dari 1 halaman

Melanggar Voting

Robert juga mengatakan bahwa PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) melanggar kesepakatan tentang bursa transfer. Pada jajak pendapat di manager meeting Shopee Liga 1 pada Senin (21/9) di Bandung, delapan dari 18 peserta menolak keputusan tersebut.

"Ketika bertemu di meeting terakhir di Bandung, jelas sekali hal itu dapat pertentangan dari beberapa peserta rapat yang hadir. Artinya secara demokratis tidak ada lagi jendela transfer yang bisa dilakukan," ucap pelatih asal Belanda ini.

"Jadi kalau sekarang ada keputusan baru kenapa tidak dilakukan voting? Kenapa ada surat dari FIFA tentang transfer yang tidak diketahui oleh orang-orang yang terlibat di sini? Semua terjadi secara diam-diam dan tentu saja menimbulkan banyak pertanyaan mengapa."

"Saya sangat menyayangkan hal ini. Logikanya apakah mungkin jendela transfer dibuka sekarang padahal sebagian besar peserta awalnya sudah sepakat bahwa transfer akan kembali dibuka pada paruh kedua kompetisi yang artinya itu Desember 2020. Terus sekarang dengan kompetisi yang belum tahu kapan akan bergulir, mungkin tahun depan, nanti akan ada jendela transfer lagi. Berarti kemungkinan tiga bulan dari sekarang akan ada bursa transfer yang dibuka. Sama sekali tidak masuk akal," tutur mantan nakhoda tim PSM Makassar ini.

Robert heran peraturan bisa diakali secara ajaib. Pelatih berusia 65 tahun ini menganggap PSSI dan LIB tidak menghargai suara mayoritas peserta di manager meeting.

"Ada keputusan yang sudah disepakati bahwa pada Desember 2020 akan ada transfer. Tapi kalau tiba-tiba ada yang memutuskan untuk ada bursa transfer sekarang, mau di kemana kan suara mayoritas voters pada saat rapat waktu itu? Sekarang saya buka kepada semua orang untuk berpikir apa yang terjadi saat ini," imbuh Robert.

(Bola.net/Fitri Apriani)