Pelatih Arema FC Yakin Shopee Liga 1 2020 Bakal Bergulir Lagi

Pelatih Arema FC Yakin Shopee Liga 1 2020 Bakal Bergulir Lagi
Pelatih Arema FC, Carlos Oliveira (c) Bola.com/Iwan Setiawan

Bola.net - Sebuah optimisme diapungkan Carlos Oliveira ihwal lanjutan Shopee Liga 1 musim 2020. Pelatih Arema FC ini mengaku yakin bahwa kompetisi yang sempat tertunda ini bakal kembali bergulir.

"Saya optimistis kompetisi akan kembali bergulir," ucap Carlos, menjawab pertanyaan Bola.net.

"Saya percaya akan ada kabar gembira untuk kita semua soal kelanjutan kompetisi ini," sambungnya.

Carlos menyebut bahwa ada sejumlah hal yang melandasi keyakinannya tersebut. Pelatih asal Brasil ini menilai bahwa kerugian jika kompetisi tak dilanjutkan bakal terlalu besar bagi semua pihak.

"Kerugiannya akan sangat besar jika kompetisi dihentikan," kata Carlos.

"Apalagi, tahun depan, akan ada Piala Dunia U-20 di Indonesia. Akan sangat lucu jika pada musim ini di Indonesia tak ada kompetisi," ia menambahkan.

Sebelumnya, muncul sejumlah keraguan bahwa kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020 bakal bisa bergulir lagi. Keraguan ini muncul jelang pertemuan PT Liga Indonesia Baru dengan klub-klub peserta Liga 1 dan Liga 2.

Pertemuan tersebut bakal dihelat di Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta, Selasa (13/10). Menurut Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, kepastian soal kelanjutan kompetisi akan dihelat pada agenda tersebut.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Optimisme Manajemen Arema

Sementara itu, optimisme bahwa kompetisi akan kembali bergulir juga diapungkan Ruddy Widodo. Sama seperti Carlos, General Manager Arema FC ini pun yakin bahwa lanjutan Shopee Liga 1 musim 2020, yang sempat tertunda, bakal kembali bergulir.

"Saya optimistis sepak bola akan digelar lagi," ucap Ruddy, beberapa waktu lalu.

"Ada beberapa hal yang membuat saya yakin bahwa sepak bola bakal kembali bergulir," sambungnya.

Menurut Ruddy, salah satu faktor di balik optimismenya itu adalah masifnya kerugian jika kompetisi tak digelar. Kerugian ini jauh lebih besar dibanding risiko yang harus ditanggung jika kompetisi dilanjutkan.

"Salah satunya tentu adalah dengan nasib pemain. Selain itu, juga ada aspek kontrak dengan sponsor. Trust sponsor bisa jadi akan berkurang, padahal tahun depan kita akan sangat memerlukan sponsor," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)