Pelatih Arema FC Protes Kerapnya Laga Terhenti Secara Tak Semestinya

Pelatih Arema FC Protes Kerapnya Laga Terhenti Secara Tak Semestinya
Eduardo Almeida memimpin Arema FC dalam laga pekan ke-14 BRI Liga 1 2021/2022 kontra Persib Bandung di Stadion Sultan Maguwoharjo, Sleman, Minggu (28/11/2021). (c) Bola.com/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Eduardo Almeida melontarkan protes soal kerapnya laga terhenti akibat banyak pemain yang membuang-buang waktu di lapangan atau wasit yang menghentikan laga secara tak semestinya. Pelatih Arema FC ini menyebut bahwa hal ini membawa dampak buruk ke pertandingan.

"Saya rasa, hal terpenting ke depannya adalah wasit tak memberi kesempatan bagi pemain untuk membuat pertandingan terhenti," tuturnya.

Menurut Almeida, para suporter membeli tiket untuk menonton laga selama 90 menit. Dengan kerapnya laga terhenti, secara efektif, laga hanya berlangsung 45 menit.

"Kita harus benahi ini. Kalau ada tim yang buang-buang waktu, wasit harus berani berikan waktu tambahan 10 atau bahkan 20 menit," kata Almeida.

"Saya minta ke semuanya untuk bermain lebih banyak dalam pertandingan," ia menambahkan.

Sebelumnya, Arema FC harus menelan kekalahan pada laga pekan kelima mereka di BRI Liga 1 2022/2023, kontra PSM Makassar. Dalam laga yang dihelat di Gelora B.J.Habibie Parepare, Sabtu (20/08), mereka kalah 0-1 dari tuan rumah. Gol semata wayang pada laga tersebut dicetak oleh Yuran Fernandes dari titik penalti menit ke-40.

Laga ini sejatinya berlangsung seru. Kedua tim sama-sama bermain terbuka. Namun, laga ini beberapa kali terhenti akibat ada pemain yang tergeletak di lapangan.

Di sisi lain, kepemimpinan wasit Heru Cahyono sempat diprotes. Alasannya, ia menghentikan pertandingan kendati bola dalam posisi advantage.

1 dari 1 halaman

Enggan Komentari Penalti

Sementara itu, Almeida tak mau mengomentari keputusan wasit yang memberi penalti bagi lawan. Menurut pelatih asal Portugal tersebut, ia tak melihat insiden tersebut dengan jelas.

"Saya tak bisa berkomentar soal penalti ini," tukas Almeida.

"Insiden terjadi terlalu jauh dari tempat saya berdiri. Karenanya, sulit bagi saya untuk menganalisisnya," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)