Pelatih Arema FC Nilai Bernardo Tavares Suka Main Pragmatis

Pelatih Arema FC Nilai Bernardo Tavares Suka Main Pragmatis
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares (tengah), bersama Yakob Sayuri dan Yance Sayuri setelah jadi juara BRI Liga 1 202/2023 (c) Bola.com/Wahyu Pratama

Bola.net - Fernando Valente angkat bicara ihwal filosofi permainan pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, yang akan beradu strategi dengannya pada laga lanjutan BRI Liga 1 2023/2024. Pelatih Arema FC ini menilai kompatriotnya tersebut merupakan sosok pelatih dengan filosofi permainan pragmatis.

"Tavares adalah pelatih yang pragmatis. Ia selalu mencoba memanfaatkan transisi. Ia juga punya pemain cepat di sayap dan penyerang yang bagus," ucap Valente.

"Ia selalu menunggu dengan blok pertahanan rendah. Setelah memenangi bola, mereka memberi lawan kejutan dengan serangan balik cepat," sambungnya.

Menurut Valente, saat menghadapi pelatih pragmatis seperti ini, pertandingan bisa jadi tak terlalu menarik. Pasalnya, aliran bola tidak akan terlalu banyak.

"Ketika kita coba untuk mengalirkan bola, peluang untuk kehilangan penguasaan bola lebih banyak. Ini yang harus benar-benar diantisipasi," kata Valente.

"Mereka punya pertahanan yang kuat, dan pemain cepat untuk melakukan transisi positif," pelatih asal Portugal ini menambahkan.

Arema FC akan menghadapi PSM Makassar pada laga pekan ke-16 mereka di BRI Liga 1 2023/2024. Pertandingan ini akan dihelat di Stadion B.J. Habibie Parepare, Jumat (20/10) mendatang.

Saat ini, Arema FC berada di peringkat ke-16 klasemen sementara BRI Liga 1, dengan koleksi 13 angka dari 15 laga. Sementara, PSM Makassar berada di urutan ke-13 klasemen sementara, dengan capaian 18 poin dari 15 pertandingan.

1 dari 1 halaman

Punya Filosofi Berbeda

Sementara itu, Valente memastikan bahwa ia memiliki filosofi bermain berbeda dari Tavares. Pelatih berusia 64 tahun tersebut mengaku lebih suka mengandalkan penguasaan bola dalam bermain di lapangan.

"Saya suka cara main yang berbeda," tutur Valente.

"Saya tahu sepak bola Indonesia hampir semua memanfaatkan set piece, umpan tarik, dan transisi. Namun, kami ingin mencoba menampilkan sesuatu yang berbeda," tandasnya.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)