Pelatih Arema FC Mengakui Sayapnya Masih Kerap Keteteran Saat Menghadapi Persita

Pelatih Arema FC Mengakui Sayapnya Masih Kerap Keteteran Saat Menghadapi Persita
Milomir Seslija (c) Bola.Com/Aditya Wani

Bola.net - Pelatih Arema FC, Milomir Seslija, angkat bicara soal penampilan anak asuhnya laga kontra Persita Tangerang, akhir pekan lalu. Milo, sapaan karib Milomir Seslija, mengakui bahwa pada pertandingan ini sisi sayap timnya masih kerap keteteran.

Sebelumnya, Arema sukses mengalahkan Persita Tangerang pada laga leg kedua Babak 32 Besar Piala Indonesia. Dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Benteng Taruna Tangerang, Minggu (03/02) ini, Robert Lima Gladiator dan kawan-kawan menang dengan skor 3-0. Dengan kemenangan ini, mereka menang 7-1 secara agregat dan melaju ke Babak 16 Besar.

Kendati menang tiga gol tanpa balas pada pertandingan leg kedua itu, Milo mengaku bahwa sisi sayap Arema kerap lowong. Hal inilah, menurut pelatih berusia 54 tahun tersebut, yang kerap dieksploitasi pemain Persita. Kendati tak sampai berbuah gol, upaya pemain Persita Tangerang menusuk lewat sektor sayap tersebut kerap membuat lini pertahanan Arema pontang-panting.

Kondisi ini diakui oleh Milo. Pelatih asal Bosnia ini menyebut ada sejumlah hal yang menyebabkan hal tersebut.

"Dalam pertandingan tersebut kurang ada support dari pemain sayap kami ketika bertahan," ucap Milo, pada Bola.net, Senin (04/02).

"Saya rasa ini wajar karena sejumlah pemain baru pertama kalinya main di posisi ini dan menjalankan tugas tersebut. Walhasil, mereka sering kesulitan untuk melapis pemain bertahan," sambungnya.

Apa lagi penyebab lini sayap Arema kerap ditembus pemain lawan? Simak selengkapnya di bawah ini.

1 dari 3 halaman

Kerap Kehilangan Bola

Selain itu, Milo menyebut ada hal lain yang membuat timnya kerap kerepotan menghadapi serangan sayap Persita Tangerang. Hal tersebut, menurut eks pelatih Madura United ini, tak lepas dari seringnya para pemain Arema kehilangan bola.

"Kami sering memberi bola secara cuma-cuma pada lawan. Kerap kami kehilangan bola, yang seharusnya bisa dengan mudah kami kuasai," tuturnya.

"Sulit sekali untuk mengorganisasi permainan dengan kondisi seperti ini," ia menambahkan.

2 dari 3 halaman

Lapangan Licin

Lebih lanjut, selain faktor teknis, Milo pun menyebut ada faktor nonteknis yang membuat anak asuhnya kian susah mempertahankan sisi sayap mereka. Hal tersebut, sambung Milo, juga tak lepas dari kondisi lapangan.

"Lapangan sangat licin waktu itu," kata Milo.

"Banyak area yang sangat licin di bagian pinggir lapangan," ia menandaskan.