
Bola.net - Rencana Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk memanggil empat mantan anggota Komite Eksekutifnya (Exco) dipastikan sulit terwujud. Pasalnya, satu dari empat mantan Exco tersebut, La Nyalla Mahmud Mattalitti, mengaku semakin kecewa dengan kebijakan PSSI. Hal itu dipicu salah satu poin yang ditetapkan PSSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Palangkaraya, 10 Desember lalu.
"Djohar Arifin (Ketua Umum PSSI) tidak serius untuk menyelesaikan konflik. Seharusnya, mereka langsung membawa ke Kongres seperti yang telah ditetapkan dalam Kongres di Bali dan juga tertuang dalam MOU," terangnya.
Salah satu poin yang ditetapkan PSSI dalam KLB tersebut yakni menyetujui serta menerima La Nyalla dan kawan-kawan dengan syarat. Yakni, harus meminta maaf terlebih dahulu atas kesalahan yang telah dilakukan.
Dalam MOU yang telah disepakati antara PSSI dan KPSI serta disupervisi AFC dan FIFA, PSSI harus mengembalikan keempat Exco terhukum tanpa syarat apa pun.
"Sampai mati saya tidak akan minta maaf. Justru mereka (PSSI) yang harus meminta maaf kepada seluruh masyarakat sepak bola Indonesia. Mereka tidak melaksanakan dan menghargai hasil Kongres di Bali dan MOU," tuturnya.
KLB PSSI juga menghasilkan keputusan mengejutkan yakni membatalkan MoU dan membubarkan Joint Committee (JC). Berdasarkan surat FIFA yang dikirimkan melalui Sekretaris jenderal Jerome Valcke kepada PSSI pada 9 Oktober lalu, apabila proses dalam MoU gagal dengan alasan apa pun, FIFA mengharuskan PSSI mematuhi statuta FIFA dan jika ada pelanggaran akan dikenai sanksi.
"Karena itu, MoU tidak bisa dibatalkan secara sepihak. Ini adalah akal-akalan Djohar dan kawan-kawan yang tidak mau mundur," tutupnya. (esa/gia)
"Djohar Arifin (Ketua Umum PSSI) tidak serius untuk menyelesaikan konflik. Seharusnya, mereka langsung membawa ke Kongres seperti yang telah ditetapkan dalam Kongres di Bali dan juga tertuang dalam MOU," terangnya.
Salah satu poin yang ditetapkan PSSI dalam KLB tersebut yakni menyetujui serta menerima La Nyalla dan kawan-kawan dengan syarat. Yakni, harus meminta maaf terlebih dahulu atas kesalahan yang telah dilakukan.
Dalam MOU yang telah disepakati antara PSSI dan KPSI serta disupervisi AFC dan FIFA, PSSI harus mengembalikan keempat Exco terhukum tanpa syarat apa pun.
"Sampai mati saya tidak akan minta maaf. Justru mereka (PSSI) yang harus meminta maaf kepada seluruh masyarakat sepak bola Indonesia. Mereka tidak melaksanakan dan menghargai hasil Kongres di Bali dan MOU," tuturnya.
KLB PSSI juga menghasilkan keputusan mengejutkan yakni membatalkan MoU dan membubarkan Joint Committee (JC). Berdasarkan surat FIFA yang dikirimkan melalui Sekretaris jenderal Jerome Valcke kepada PSSI pada 9 Oktober lalu, apabila proses dalam MoU gagal dengan alasan apa pun, FIFA mengharuskan PSSI mematuhi statuta FIFA dan jika ada pelanggaran akan dikenai sanksi.
"Karena itu, MoU tidak bisa dibatalkan secara sepihak. Ini adalah akal-akalan Djohar dan kawan-kawan yang tidak mau mundur," tutupnya. (esa/gia)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 17 Desember 2012 11:34
-
Bola Indonesia 17 Desember 2012 09:22
-
Bola Indonesia 17 Desember 2012 09:15
-
Bola Indonesia 17 Desember 2012 08:53
-
Bola Indonesia 16 Desember 2012 05:05
PSSI Segera Sosialisasikan Kebijakan Kompetisi Musim 2012-2013
LATEST UPDATE
-
Amerika Latin 22 Maret 2025 03:30
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 23:59
-
Asia 21 Maret 2025 23:58
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:55
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 23:46
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:21
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...