
Bola.net - - Panitia Piala Presiden 2014 buka-bukaan terkait penerimaan mereka dari denda kartu kuning dan merah selama fase grup turnamen tersebut. Dari sejumlah kasus kartu kuning dan merah yang terjadi, panitia menjatuhkan denda dengan total Rp 40 juta.
Dari Grup 1, panitia mendapat denda dengan total Rp 6 juta. Rinciannya, Persipura terkena denda Rp 4 juta akibat akumulasi kartu kuning Boaz Salossa dan Nelson Alom. Sisanya dari PSS Sleman terkait denda akumulasi kartu Arie Sandy.
Grup 2 menjadi grup yang paling banyak 'menyumbang' denda. Tercatat Rp 14 juta pendapatan denda didapat dari grup ini. PS TNI menjadi penyumbang terbesar dengan total Rp 7 juta, melalui akumulasi kartu kuning M. Kasim Slamat dan kartu merah tidak langsung dari Ibrahim Conteh. Bhayangkara FC berada di posisi kedua dengan denda Rp 5 juta akibat kartu merah tidak langsung Putu Gede Juni Antara. Sementara, Rp 2 juta lainnya harus dikeluarkan Persija Jakarta menyusul akumulasi kartu Sandi Darma Sutte.
Denda yang didapat di Grup 3 berselisih tipis ketimbang Grup 2. Dari sanksi yang dijatuhkan, mereka mendapat Rp 13 juta. Persiba Balikpapan harus didenda Rp 7 juta akibat kartu merah tidak langsung Abdul Rahman dan akumulasi kartu Absor Fauzi. Kemudian, PSM Makassar harus membayar Rp 4 juta. Ini menyusul akumulasi kartu Asnawi Mangkualam Bahar dan Willem Jan Pluim. Kemudian, Persela harus membayar Rp 2 juta menyusul akumulasi kartu Ivan Carlos.
Di Grup 4, Sriwijaya FC merupakan satu-satunya klub yang harus membayar denda. Akibat akumulasi kartu kuning Hilton Moreira, Laskar Wong Kito didenda Rp. 2 juta.
Sementara, di Grup 5, PSCS juga jadi satu-satunya klub yang didenda. Akibat kartu merah tidak langsung Juho Oh, Laskar Nusakambangan didenda Rp. 5 juta.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Piala Presiden, Iwan Budianto, mereka memang hanya menjatuhkan sanksi pada akumulasi kartu kuning dan kartu merah saja.
"Ini kami publish agar tidak ada yang berimajinasi kami mendapat ratusan juta dari denda pemain," ujar IB, sapaan karib Iwan Budianto, pada
"Saya tegaskan lagi, yang didenda adalah akumulasi kartu kuning dan kartu merah saja. Nah, saat ini, denda Rp 40 juta tersebut sudah masuk ke Panitia," sambungnya.
Lebih lanjut, IB menyebut panitia pelaksana Piala Presiden 2017 tak menjatuhkan denda pada Panpel lokal terkait flare maupun smoke bomb. Namun, ini tak berarti flare dan smoke bomb diperbolehkan digunakan dalam pertandingan.
"Kita tetap beri peringatan keras," ia menandaskan.
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 21 Februari 2017 18:59
-
Bola Indonesia 17 Februari 2017 08:51
-
Bola Indonesia 17 Februari 2017 00:57
Panpel Piala Presiden Sudah Setor Daftar Nama Pemain Asing ke BOPI
-
Bola Indonesia 15 Februari 2017 05:11
Panpel Piala Presiden Serahkan Kebijakan Terkait Pilkada Pada Klub
-
Bola Indonesia 13 Februari 2017 15:21
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 20:59
-
Bulu Tangkis 23 Maret 2025 20:29
-
Bulu Tangkis 23 Maret 2025 20:16
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 19:58
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 19:43
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 19:33
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...