Pahlawan PSIS Tampil di Liga Pabrik Regional Semarang

Pahlawan PSIS Tampil di Liga Pabrik Regional Semarang
Tugiyo (baju biru) dibayang-bayangi pemain lawan. (c) Eggi Paksha
Bola.net - Pembukaan Star League atau Liga Pabrik M-150 berlanjut ke kota empat. Setelah regional Tangerang, Bekasi, dan Bandung, kini tersaji di Lapangan sepak bola Karangayu, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (14/12).

Pembukaan regional Semarang dimeriahkan dengan pertandingan exhibition yang mempertemukan PSIS All Star melawan PS Romeo. PSIS All star diperkuat mantan-mantan pemain PSIS, diantaranya pahlawan PSIS Semarang Tugiyo, Restu Kartiko, Agus Murod, Basuki, Idrus Gunawan, Firman Sukmono, Setiawan (Londo). Selain itu, terdapat pemain-pemain muda semacam Prananda dan Kurnanda Fajar.

Sementara dari PS Romeo, diperkuat pemain-pemain mantan PS Romeo senior. Hadir dalam pembukaan Star League Regional Semarang, General Manager M-150, M Aswan Nasution dan Direktur PT Laskar Mahesa Jenar (pengelola PSIS Semarang) Yoyok Sukawi.

Hasilnya, PSIS All Star meraih kemenangan dengan skor tipis 1-0. Gol terjadi lantaran pemain belakang PS Romeo, Yoga Septa, menjebol gawangnya sendiri.

 

Pembukaan ditandai dengan penendangan bola ke gawang yang dilakukan Yoyok Sukawi. Pada Liga Pabrik M-150 Regional Semarang, diikuti sebanyak 96 tim, yang dibagi menjadi dua grup. Yakni grup A dan grup B menggunakan sistem gugur.

Satu tim yang menjadi juara di Regional Semarang, nantinya berhak bertanding ditingkat nasional untuk memperebutkan juara nasional.

"Minggu depan, kita akan buka di Surabaya. Pertandingan lebih menarik, akan kami siapkan," kata Azwan dalam sambutannya, di Lapangan Karangayu, Semarang, Sabtu (14/12).

 

Dilanjutkannya, masing-masing regional akan dicari satu pemenangan untuk kemudian akan ditandingkan di tingkat nasional.

  

"Kompetisi antar pabrik tidak pernah ada. kami ingin membawa karyawan pabrik ini kearah positif, dengan olah raga bisa mempersatukan mereka. Selain itu, bisa untuk mencari pemain-pemain berbakat yang selama ini kurang mendapatkan kesempatan," tandasnya.  

Yoyok Sukawi, mengaku cukup terkejut. Pasalnya, selama ini tidak pernah ada kompetisi sepakbola yang mempertandingkan pemain-pemain yang terdiri dari karyawan pabrik.

"Tentunya, ini menjadi hal baru di Indonesia. apalagi, ini baru pertama kali dilakukan. Kami berharap, bisa digelar secara rutin. Karena prinsipnya, pembiaan itu harus dilakukan secara berkesinambungan," ujarnya.

 

Yoyok menilai, kompetisi antar pabrik ini bisa menjadi alternatif bagi tim-tim di Indonesia untuk mencari bakat-bakat pemain sepak bola yang selama ini tidak mendapatkan kesempatan bermain di kompetisi profesional.

"Saya yakin, di lingkungan pabrik ada pemain-pemain yang sebenarnya memiliki potensi, dan ini harus digali secara serius dan fokus," tuntasnya. (esa/mac)