Paguyuban Suporter Timnas Indonesia Sebut Kursi Ketum PSSI Sepi Peminat

Paguyuban Suporter Timnas Indonesia Sebut Kursi Ketum PSSI Sepi Peminat
Ignatius Indro bersama Presiden RI, Joko Widodo. (c) Fitri Apriani

Bola.net - Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) menyayangkan minimnya tokoh yang akan maju dalam bursa pemilihan Ketua Umum (Ketum) PSSI. Beberapa bulan jelang Kongres Pemilihan, baru tiga orang yang menyatakan siap bertarung memperebutkan kursi PSSI 1.

Tiga nama itu antara lain Komjen Pol. Mochamad Iriawan, Rahim Soekasah, dan Arif Putra Wicaksono. Kondisi tersebut disayangkan oleh Ketua PSTI, Ignatius Indro.

"Kondisi ini tentu tidak sehat," ujar Indro di Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Indro memprediksi minimnya peminat untuk menjadi ketum PSSI sedikit bernuansa politik. Salah satunya adalah menunggu pengumuman kabinet baru oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Oktober mendatang.

“Banyak yang berharap jadi menteri. Bila ternyata tidak terpilih, baru mereka melirik kursi PSSI 1. Mohon maaf, jabatan Ketua Umum PSSI ini hanya untuk pelarian saja, apalagi memimpin PSSI itu tidak mudah,” jelasnya.

Salah seorang tokoh yang dinilai Indro menunggu pengumuman kabinet Presiden Jokowi adalah Erick Thohir. Dia meyakini jika Erick tidak terpilih menjadi menteri, maka Ketua Komite Indonesia (KOI) itu akan maju memperebutkan kursi Ketum PSSI.

“Begitu pun tokoh-tokoh lain,” tukasnya.

Yang kedua, kata Indro, adanya pemberantasan pengaturan skor membuat banyak orang takut untuk maju jadi ketum PSSI. Dia meyakini orang-orang tersebut masih menunggu situasi kondusif.

“Jadi, bukan karena ada kandidat yang kans atau visi misinya cukup kuat, melainkan karena kursi PSSI-1 ini memang kurang seksi,” katanya.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters

1 dari 1 halaman

Curiga Ada Calon yang Sudah Dikondisikan

Indro khawatir kondisi ini sengaja diciptakan oleh PSSI. Meski tidak menyebut nama, dia curiga ada calon tertentu yang sudah disiapkan untuk memenangkan bursa pemilihan ketum PSSI kali ini.

“Sebab, kompetisinya tidak ketat, bahkan bisa terjadi calon tunggal melawan kotak kosong. Bila ini terjadi, kita tidak akan mendapatkan kandidat terbaik untuk memimpin PSSI empat tahun ke depan," tutur Indro.

"Yang ada hanya calon yang pas-pasan saja. Meski pas-pasan, tapi karena tidak banyak pilihan, atau bahkan tanpa lawan, maka otomatis akan terpilih. Itu pekerjaan rumah kita. Biarlah waktu yang menjawab,” imbuhnya.

(Bola.net/Fitri Apriani)