"Negara Saja Berhutang, Apalagi ISL"

Negara Saja Berhutang, Apalagi ISL
(c) isl
Bola.net - Manajer Persidafon Dafonsoro, Iwan Nazarudin, mengaku lega setelah mengetahui kepastian kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2012/2013, tidak jadi dihentikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Hal tersebut, diketahui Iwan usai mendapatkan jawaban langsung dari Menpora Roy Suryo Notodiprojo, di kantor Menpora, Senayan, Jakarta, Selasa (5/2) malam. Iwan hadir tidak sendirian, melainkan bersama 18 klub kontestan ISL musim 2012/2013, yang menggeruduk kantor Menpora.

Di antaranya klub ISL yang hadir, yakni Sriwijaya FC, Persisam Samarinda, Persipura Jayapura, dan Persiba Balikpapan. Selain itu, Ketua Umum Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), La Nyalla Mahmud Mattalitti dan Komite Eksekutif (Exco) Erwin Dwi Budiawan, Tonny Aprilani serta Sekretris Sefdin Syaifudin.

"Tidak mudah membubarkan kompetisi ISL. Sebab, banyak mekanisme yang harus dilalui. Apalagi, ISL hanya bisa dibubarkan melalui Kongres," terangnya.

Persoalan penunggakan gaji yang dilakukan sebagian besar klub-klub ISL, dikatakannya lagi, tidak bisa dijadikan patokan utama untuk menghentikan pelaksanaan kompetisi kasta teratas yang dioperatori PT Liga Indonesia (PT LI) tersebut.

Apalagi, diterangkannya, kini sudah ada solusi nyata terkait pelunasan penunggakan gaji, yakni subsidi dari PT LI dan dana sponsor yang diperoleh klub.

"Negara saja berhutang, apalagi klub ISL. Sehingga, tidak perlu mencari kambing hitam. Seharusnya, kita sama-sama menghargai upaya klub-klub ISL dan PT LI yang tengah melunasi pembayaran gaji pemain dan tim pelatih," imbuhnya.

Dari data yang dirilis Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) Persidafon termasuk salah satu klub yang bermasalah soal finansial. Sehingga, tidak mampu membayar gaji pemain dan tim pelatihnya. Selain Persidafon, klub ISL yang menunggak gaji pemain dan tim pelatih yakni PSPS Pekanbaru, PSMS Medan, Deltras Sidoarjo dan Arema serta Persija Jakarta.

"Kalau benar ISL akan dibubarkan, kami akan melakukan protes besar-besaran kepada pemerintah. Sebab, kompetisi ISL melibatkan hajat hidup orang banyak, seperti pemain, pelatih, suporter, pengurus dan sponsor," pungkasnya. (esa/dzi)