Nakhodai Arema FC Gantikan Mario Gomez, Ini Kata Charis Yulianto

Nakhodai Arema FC Gantikan Mario Gomez, Ini Kata Charis Yulianto
Charis Yulianto saat masih di Borneo FC. (c) Bola.com/Iwan Setiawan

Bola.net - Charis Yulianto angkat bicara soal adanya pergantian nakhoda di tubuh timnya jelang bergulirnya lagi Shopee Liga 1 musim 2020. Asisten Pelatih Arema FC tersebut mengaku telah mendapat mandat dari manajemen timnya untuk menjadi nakhoda tim.

"Kami diberi kepercayaan oleh manajemen Arema FC untuk memimpin latihan," ungkap Charis.

Menurut Charis, sejatinya bukan ia sendiri yang mendapat mandat untuk menakhodai Arema dalam masa persiapan mereka jelang bergulirnya lagi kompetisi. Dua asisten pelatih lain pun mendapat kepercayaan serupa dari pihak manajemen klub berlogo singa mengepal tersebut.

"Saya nggak sendiri. Kami bertiga. Ada Coach Kuncoro dan Coach Singgih Pitono," sambungnya.

Sebelumnya, Arema hampir bisa dipastikan bakal mengalami pergantian nakhoda pada lanjutan Shopee Liga 1 musim 2020. Hal ini menyusul sudah berpamitannya Mario Gomez dari klub berlogo singa mengepal ini.

Gomez sendiri mundur akibat tak bisa menerima kondisi yang terjadi akibat adanya SKEP 48 dan SKEP 53 yang dikeluarkan PSSI. Kedua surat keputusan ini mengatur soal besaran gaji yang diterima pemain dan pelatih selama masa pandemi Corona ini.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Tak Ada Beban

Lebih lanjut, Charis mengaku tak ada beban tambahan yang ia rasakan kala mendapat amanat mengisi posisi Mario Gomes. Menurut pelatih berlisensi A AFC tersebut ia berusaha menjalankan apa yang menjadi pengalamannya dan ilmu yang ia dapat.

"Nggak ada masalah. Saya menjalankan apa yang saya alami dan pengalaman yang saya dapat, terutama terkait program," kata Charis.

"Semua pemain harus memahami, ini bagian penting karena merupakan masa persiapan," imbuh pelatih berusia 42 tahun tersebut.

2 dari 2 halaman

Harus Kerja Keras

Sementara itu, Charis menyebut bahwa tugas yang harus ia emban, bersama Kuncoro dan Singgih Pitono, sama sekali tak mudah. Karenanya, mereka memastikan bekerja keras untuk membayar kepercayaan dari pihak manajemen.

"Pekerjaan ini tidak mudah," ujar Charis.

"Kami akan bekerja keras. Di samping masalah teknis, kami juga harus membenahi masalah mental anak-anak," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)