Musim Kericuhan di Sepakbola Indonesia, Ini Kata Menpora

Musim Kericuhan di Sepakbola Indonesia, Ini Kata Menpora
Imam Nahrawi (c) Fitri Apriani

Bola.net - - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi buka suara terkait sejumlah kericuhan yang terjadi di kompetisi Indonesia beberapa pekan belakangan ini. Menpora meminta agar insiden-insiden ini diusut tuntas.

"Silakan usut. Komisi Disiplin harus turun tangan," ujar Menpora Imam Nahrawi.

"PSSI nggak boleh diam! Usut tuntas sampai ke akar-akarnya," sambungnya.

Menurut Menpora kejadian ini bukan hal baru di sepakbola Indonesia. Kejadian macam ini, sambung menteri asal Bangkalan tersebut sudah kerap terjadi dan terus berulang.

"Lakukan tindakan, sanksi yang tegas, jelas, dan benar, agar reformasi yang saya gulirkan berguna," tuturnya.

Sebelumnya, sejumlah kericuhan terjadi pada pekan-pekan belakangan ini. Selain bentrokan antar pemain, pemain dengan petugas pertandingan, ada juga bentrokan antara suporter dan aparat yang terjadi.

Insiden kerusuhan pertama terjadi dalam laga playoff khusus antara PSBK dan Persewangi Banyuwangi. Laga yang berlangsung bak adu gulat bebas ini akhirnya harus terhenti pada menit 86 usai gelombang protes keras yang dilancarkan pada wasit.

Belum lagi selesai pembicaraan terkait ricuhnya laga antara PSBK dan Persewangi, insiden kembali terjadi dalam laga antara Persita Tangerang dan PSMS Medan. Kali ini, kerusuhan terjadi antara pendukung Persita dengan sejumlah prajurit TNI yang mendukung PSMS. Akibat bentrokan ini, salah seorang suporter Persita, Banu Rusman, tewas usai dikeroyok dan kepalanya dihantam balok.

Terakhir, kericuhan terjadi pada laga antara Madura United dan Borneo FC. Dalam insiden yang terjadi seusai laga, nampak ofisial Madura berupaya menyerang wasit Hasan Akrami asal Iran, yang menjadi pengadil pada laga tersebut.

Menurut Menpora, ada banyak hal yang mendasari kericuhan-kericuhan tersebut. Namun, ia berharap, apapun yang terjadi di lapangan tak disikapi secara emosional.

"Perdamaian itu penting. Karenanya, perlu terus ada edukasi," tandasnya.