Modus Baru Selundupkan Flare ke Stadion: Manfaatkan Area Terlarang Suporter Wanita

Modus Baru Selundupkan Flare ke Stadion: Manfaatkan Area Terlarang Suporter Wanita
(c) Wearemania
- Sebuah pengakuan mengejutkan disampaikan Abdul Haris ihwal masih adanya flare di Stadion Kanjuruhan Malang, pada laga antara Arema Cronus dan Bhayangkara Surabaya United. Menurut Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema Cronus ini, flare diselundupkan ke dalam stadion dengan memanfaatkan area terlarang suporter wanita.


"Saya dapat laporan, flare ditaruh di tempat terlarang suporter wanita. Banyak yang laporan, flare ditaruh di sekitar perut dan dada," ujar Abdul Haris.


"Kalau petugas jaga satu-satu menggerayangi, kita khawatir kena pelecehan," sambungnya.


Sebelumnya, insiden penyalaan flare dan bom asap kembali terjadi usai laga antara Arema Cronus dan Bhayangkara Surabaya United. Setelah wasit Thoriq Alkatiri meniup peluit panjang pada laga yang dihelat di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (15/04) malam, beberapa flare menyala di tribun selatan. Selain itu, di tribun timur juga nampak bom asap berwarna jingga dan biru.


Arema sendiri sempat terkena sanksi dari Komdis ISC sebesar Rp 10 juta akibat insiden flare. Kejadian ini berlangsung kala mereka menjamu Persiba Balikpapan beberapa waktu lalu.


Sementara itu, Haris menyesalkan masih adanya insiden flare ini. Menurutnya, jika Aremania benar-benar cinta Arema, mereka tidak akan melakukan hal seperti ini.


"Kita kembalikan saja ke Aremania. Kalau ada oknum yang mau merusak nama besar Arema dan Aremania, seharusnya hukum adat itu dilakukan," tandasnya. (den/dzi)