
Bola.net - Persitara Jakarta Utara menyerah dari Pro Duta FC dengan skor 1-2 dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama musim 2011/2012 versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS), di Stadion Tugu, Jakarta Utara, Minggu (6/5).
Kontan, hasil tersebut membuat Laskar Si Pitung- julukan Persitara- memperpanjang catatan tidak pernah menang kala menghadapi Pro Duta FC.
Jika di tiga pertemuan sebelumnya Pro Duta kesulitan mengalahkan Laskar si Pitung, tidak demikian dalam laga kali ini. Gawang Laskar si Pitung sudah kebobolan ketika pertandingan baru berjalan 13 menit. Gol cepat tim tamu yang dicetak Ghozali Muharam Siregar, merontokkan mental Aris Indarto dan kawan-kawan.
Sebaliknya, gol tersebut membuat kepercayaan diri Kuda Pegasus-julukan Pro Duta-melambung. Zona marking yang diperagakan Suyatno dan kawan-kawan membuat Laskar si Pitung kesulitan mengembangkan permainan. Praktis, Laskar si Pitung tidak mendapat peluang untuk menyamakan skor. Hasilnya, babak pertama pun diakhiri dengan skor 1-0, buat keunggulan tim tamu.
Beban Bakri Umarella dan kawan-kawan dapat menaklukkan Kuda Pegasus bertambah. Itu setelah Heri Irawansyah berhasil menggandakan skor Pro Duta di awal babak kedua. Gol kedua Pro Duta tercipta akibat kelengahan barisan belakang Laskar si Pitung.
Tim besutan Zaenal "Zapello" Abidin benar-benar bangkit setelah gol kedua Pro Duta tercipta. Anak-anak Laskar si Pitung meningkatkan daya gedornya ke jantung pertahanan lawan. Sejumlah peluang gol pun berhasil diciptakan.
Tapi, gol tuan rumah yang ditunggu-tunggu baru tercipta pada menit ke-83. M Syamir pemain yang memperkecil kedudukan setelah berhasil memanfaatkan bola liar di depan gawang Pro Duta yang dikawal Yuda Hananta.
Lima menit sebelum meniup peluit panjang, wasit Agus Supriadi mengusir pelatih Pro Duta Roberto Bianchi ke luar lapangan. Itu setelah, pelatih asal Spanyol tersebut dianggap mengganggu jalannya pertandingan.
Zaenal "Zapello"Abidin menyayangkan kekalahan skuad timnya. Mengingat Pro Duta tampil tidak dalam performa terbaiknya. Menurut Zapello, faktor kekalahan skuad timnya karena keputusan wasit yang mengesahkan gol pertama Pro Duta.
"Pemain langsung down setelah gol pertama tercipta. Karena pemain menganggap gol itu berbau offside," tandasnya kepada Bola.net usai pertandingan.
"Kalau gol kedua, memang murni kesalahan pemain belakang. Mereka tidak mengantisipasi pergerakan pemain lawan. Seandainya, gol pertama tercipta seperti gol kedua, mungkin pemain tidak masalah," sambung pelatih berlisensi A AFC itu.
Sementara itu, Roberto Bianchi mengaku sempat panik ketika Persitara berhasil memperkecil skor. Dia tak dapat mengontrol emosinya hingga harus diusir wasit.
"Saya seperti larut dalam permainan. Hingga tak sadar, saya dianggap mengganggu pertandingan. Tapi saya puas dengan penampilan anak-anak hingga kami dapat tiga poin di sini," ujar Beto-panggilan Roberto Bianchi.
Seiring kekalahan yang diderita skuad timnya, kubu Persitara akan mengubur mimpinya berkiprah di Indonesia Primer League (IPL). Sebab, peluang Laskar si Pitung bisa mengarungi kompetisi tertinggi gelaran PT LPIS, praktis tertutup.
Sebaliknya, kemenangan di kandang Laskar si Pitung mengokohkan posisi Kuda Pegasus di puncak klasemen sementara Grup I, sekaligus memperlebar kans promosi di IPL musim depan. (esa/Rev)
Kontan, hasil tersebut membuat Laskar Si Pitung- julukan Persitara- memperpanjang catatan tidak pernah menang kala menghadapi Pro Duta FC.
Jika di tiga pertemuan sebelumnya Pro Duta kesulitan mengalahkan Laskar si Pitung, tidak demikian dalam laga kali ini. Gawang Laskar si Pitung sudah kebobolan ketika pertandingan baru berjalan 13 menit. Gol cepat tim tamu yang dicetak Ghozali Muharam Siregar, merontokkan mental Aris Indarto dan kawan-kawan.
Sebaliknya, gol tersebut membuat kepercayaan diri Kuda Pegasus-julukan Pro Duta-melambung. Zona marking yang diperagakan Suyatno dan kawan-kawan membuat Laskar si Pitung kesulitan mengembangkan permainan. Praktis, Laskar si Pitung tidak mendapat peluang untuk menyamakan skor. Hasilnya, babak pertama pun diakhiri dengan skor 1-0, buat keunggulan tim tamu.
Beban Bakri Umarella dan kawan-kawan dapat menaklukkan Kuda Pegasus bertambah. Itu setelah Heri Irawansyah berhasil menggandakan skor Pro Duta di awal babak kedua. Gol kedua Pro Duta tercipta akibat kelengahan barisan belakang Laskar si Pitung.
Tim besutan Zaenal "Zapello" Abidin benar-benar bangkit setelah gol kedua Pro Duta tercipta. Anak-anak Laskar si Pitung meningkatkan daya gedornya ke jantung pertahanan lawan. Sejumlah peluang gol pun berhasil diciptakan.
Tapi, gol tuan rumah yang ditunggu-tunggu baru tercipta pada menit ke-83. M Syamir pemain yang memperkecil kedudukan setelah berhasil memanfaatkan bola liar di depan gawang Pro Duta yang dikawal Yuda Hananta.
Lima menit sebelum meniup peluit panjang, wasit Agus Supriadi mengusir pelatih Pro Duta Roberto Bianchi ke luar lapangan. Itu setelah, pelatih asal Spanyol tersebut dianggap mengganggu jalannya pertandingan.
Zaenal "Zapello"Abidin menyayangkan kekalahan skuad timnya. Mengingat Pro Duta tampil tidak dalam performa terbaiknya. Menurut Zapello, faktor kekalahan skuad timnya karena keputusan wasit yang mengesahkan gol pertama Pro Duta.
"Pemain langsung down setelah gol pertama tercipta. Karena pemain menganggap gol itu berbau offside," tandasnya kepada Bola.net usai pertandingan.
"Kalau gol kedua, memang murni kesalahan pemain belakang. Mereka tidak mengantisipasi pergerakan pemain lawan. Seandainya, gol pertama tercipta seperti gol kedua, mungkin pemain tidak masalah," sambung pelatih berlisensi A AFC itu.
Sementara itu, Roberto Bianchi mengaku sempat panik ketika Persitara berhasil memperkecil skor. Dia tak dapat mengontrol emosinya hingga harus diusir wasit.
"Saya seperti larut dalam permainan. Hingga tak sadar, saya dianggap mengganggu pertandingan. Tapi saya puas dengan penampilan anak-anak hingga kami dapat tiga poin di sini," ujar Beto-panggilan Roberto Bianchi.
Seiring kekalahan yang diderita skuad timnya, kubu Persitara akan mengubur mimpinya berkiprah di Indonesia Primer League (IPL). Sebab, peluang Laskar si Pitung bisa mengarungi kompetisi tertinggi gelaran PT LPIS, praktis tertutup.
Sebaliknya, kemenangan di kandang Laskar si Pitung mengokohkan posisi Kuda Pegasus di puncak klasemen sementara Grup I, sekaligus memperlebar kans promosi di IPL musim depan. (esa/Rev)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 21:45
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 21:26
-
Liga Inggris 24 Maret 2025 21:06
-
Liga Italia 24 Maret 2025 20:51
-
Liga Inggris 24 Maret 2025 20:49
-
Liga Inggris 24 Maret 2025 20:39
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...