
Bola.net - Banyaknya masalah yang terjadi dalam pelaksanaan turnamen Piala Kemerdekaan, diketahui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. Untuk itu, ditegaskan Menpora Imam, pihaknya tidak akan tinggal diam dan segera mencarikan jalan keluarnya.
Dilanjutkannya, dalam waktu dekat bakal segera melakukan evaluasi agar tidak lagi mendengar banyak masalah dan keluhan terkait perhelatan Piala Kemerdekaan seperti saat ini.
"Kita akan evaluasi semua untuk melihat permasalahan yang dihadapi pihak Tim Transisi sejauh ini," kata Menpora Imam.
Beberapa persoalan yang kini melanda, yakni kericuhan di dalam pertandingan, ketidakpuasan wasit, bahkan hingga keluhan dari klub-klub peserta yang mengaku belum menerima pencairan match fee seperti yang dijanjikan sebelumnya oleh Tim Transisi.
"Ini merupakan pengalaman pertama kerja Tim Transisi, tentu ada kekurangannya. Tapi prinsipnya, tidak boleh terulang lagi," imbuhnya.
Permasalahan match fee menjadi hal yang paling banyak dikeluhkan hampir seluruh klub peserta, bahkan hingga ancaman mogok bertanding. Padahal, Tim Transisi sebelumnya menjanjikan pemberian Rp50 juta bagi klub setiap pertandingan.
Permasalahan tersebut, diakui salah satu anggota Tim Transisi, Tommy Kurniawan. Diutarakan Tommy, permasalahan match fee tersebut karena dana belum turun dari sponsor.
Sejauh ini Tim Transisi sudah memberikan match fee untuk laga perdana, tapi setelah itu belum ada lagi dana yang mengucur ke klub.
"Jika ada mogok bertanding, kami akan terima. Kami akan segera menyelesaikan hal tersebut, dan akan mempersiapkan perwakilannya untuk menemui klub yang menagih match fee," pungkasnya.(esa) (esa/yp)
Dilanjutkannya, dalam waktu dekat bakal segera melakukan evaluasi agar tidak lagi mendengar banyak masalah dan keluhan terkait perhelatan Piala Kemerdekaan seperti saat ini.
"Kita akan evaluasi semua untuk melihat permasalahan yang dihadapi pihak Tim Transisi sejauh ini," kata Menpora Imam.
Beberapa persoalan yang kini melanda, yakni kericuhan di dalam pertandingan, ketidakpuasan wasit, bahkan hingga keluhan dari klub-klub peserta yang mengaku belum menerima pencairan match fee seperti yang dijanjikan sebelumnya oleh Tim Transisi.
"Ini merupakan pengalaman pertama kerja Tim Transisi, tentu ada kekurangannya. Tapi prinsipnya, tidak boleh terulang lagi," imbuhnya.
Permasalahan match fee menjadi hal yang paling banyak dikeluhkan hampir seluruh klub peserta, bahkan hingga ancaman mogok bertanding. Padahal, Tim Transisi sebelumnya menjanjikan pemberian Rp50 juta bagi klub setiap pertandingan.
Permasalahan tersebut, diakui salah satu anggota Tim Transisi, Tommy Kurniawan. Diutarakan Tommy, permasalahan match fee tersebut karena dana belum turun dari sponsor.
Sejauh ini Tim Transisi sudah memberikan match fee untuk laga perdana, tapi setelah itu belum ada lagi dana yang mengucur ke klub.
"Jika ada mogok bertanding, kami akan terima. Kami akan segera menyelesaikan hal tersebut, dan akan mempersiapkan perwakilannya untuk menemui klub yang menagih match fee," pungkasnya.(esa) (esa/yp)
Advertisement
Berita Terkait
-
Olahraga Lain-Lain 22 Agustus 2015 16:30
-
Bola Indonesia 20 Agustus 2015 21:21
-
Editorial 18 Agustus 2015 14:35
-
Bola Indonesia 16 Agustus 2015 19:07
Menpora Semakin Kuat Mereformasi Tata Kelola Sepakbola Nasional
-
Bola Indonesia 15 Agustus 2015 12:40
Menpora Imam Nahrawi Dipertahankan Jokowi, Ini Kata La Nyalla
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 23 Maret 2025 03:32
-
Piala Dunia 23 Maret 2025 03:15
-
Liga Italia 23 Maret 2025 03:03
-
Liga Italia 23 Maret 2025 03:02
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 02:45
-
Liga Italia 23 Maret 2025 02:32
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...