Menolak Lupa Tragedi Kanjuruhan, Midun Gowes Sepeda 'Berkeranda' Batu - Jakarta

Menolak Lupa Tragedi Kanjuruhan, Midun Gowes Sepeda 'Berkeranda' Batu - Jakarta
Midun, Aremania yang akan melakukan touring Malang-Jakarta sebagai peringatan tragedi Kanjuruhan (c) Bola.net/Dendy Gandakusumah

Bola.net - Sebuah perjuangan menolak lupa ihwal Tragedi Kanjuruhan dilakukan oleh Midun. Pria asal Kota Batu ini berusaha agar tragedi yang menelan 135 korban jiwa itu tak lenyap begitu saja dari ingatan publik.

Sebagai ikhtiarnya, pria bernama lengkap Miftahudin Romli tersebut melakukan touring ke Jakarta. Sebagai sarana transportasinya, pria berusia 52 tahun ini menggunakan sepeda.

"Saya ingin mengekspresikan keprihatinan terhadap kejadian 1 Oktober 2022 lalu. Saya harap kita semua tidak melupakan dan tidak mengulang. Ini tujuan sebenarnya," tutur Midun.

"Ekspedisi ini melewati stadion-stadion di sejumlah kota yang saya lewati. Misinya adalah tidak mengulang kejadian seperti di Kanjuruhan lalu," sambungnya.

Midun berangkat dari rumahnya di Kota Batu, Kamis (03/08). Rencananya, ia akan mengakhiri perjalanannya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, dua pekan mendatang.

Dalam perjalanannya, Midun akan melalui jalur Pantai Utara Jawa. Ia akan mampir di sejumlah stadion, seperti Gelora Bung Tomo Surabaya, Surajaya Lamongan, Jatidiri Semarang, dan Patriot Candrabhaga Bekasi.

"Rencananya, insyaallah, 17 Agustus tiba di Jakarta. Namun, saya nggak ngoyo," tuturnya.

"Kalaupun di tengah perjalanan nanti saya nggak kuat, silakan ambil alih dan lanjutkan perjalanan ini. Yang penting, pesan dari misi ini tersampaikan," Midun menambahkan.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Bawa 'Keranda'

Yang unik, dalam ekspedisinya ini, Midun membawa 'keranda'. 'Keranda' ini diletakkannya di atas gandengan sepedanya. Tentu, ini bukan keranda asli. Yang dibawa Midun adalah replika keranda, yang menurut kerabatnya, ia buat sendiri.

Ternyata, pilihan Midun membawa keranda ini mengandung maksud khusus. Ada pelajaran dan filosofi di balik keranda ini.

"Tempo hari, banyak saudara-saudara kita yang dibawa dengan keranda. Nantinya kita juga akan diberangkatkan dengan keranda," tutur Midun.

"Barangkali, ini sebagai pengingat bagi kita bahwa semua hanya titipan. Keranda itulah yang akan mengantar kita semua," ia menambahkan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)