Menilik Sepak Terjang Klub-klub Sumatra dan Fenomena Persiraja

Menilik Sepak Terjang Klub-klub Sumatra dan Fenomena Persiraja
Persiraja Banda Aceh (c) dok. Persiraja Banda Aceh

Bola.net - Shopee Liga 1 2020 bisa dibilang sebagai titik nadir bagi klub-klub asal Sumatra. Pasalnya, hanya ada satu wakil dari Sumatra di liga tertinggi Indonesia. Klub tersebut adalah Persiraja Banda Aceh, yang tampil menawan meski berstatus klub promosi.

Ini kali pertama di era Liga 1 hanya diikuti satu wakil asal Sumatra. Ketatnya persaingan menjadi penyebab mulai bertumbangan klub-klub dari pulau di bagian barat Indonesia itu.

Pada edisi 2017, awal era Liga 1, sebanyak dua klub Sumatra turut berpartisipasi yakni Semen Padang dan Sriwijaya FC. Pada akhir musim, hanya Sriwijaya FC yang bertahan karena finis di papan tengah. Adapun Semen Padang turun kasta karena finis di zona merah.

Memasuki musim 2018, Sriwijaya FC ditemani PSMS Medan yang naik melalui jalur promosi. Sayangnya, pada akhir musim kedua klub sama-sama terdegradasi karena tak mampu bersaing.

1 dari 2 halaman

Ketatnya Persaingan

Ketatnya Persaingan

Semen Padang (c) Bola.com/Yoppy Renato

Meski begitu, wakil Sumatra tetap berjumlah dua setelah Semen Padang kembali melalui jalur promosi. Adapun satu wakil lainnya adalah Badak Lampung FC, klub hasil merger dengan Perseru Serui yang disuntik mati.

Namun, sekali lagi ketatnya persaingan membuat kedua tim terlempar pada akhir musim. Badak Lampung dan Semen Padang turun kasta karena finis di zona merah.

Melihat dari kasus-kasus tersebut, penyebabnya klub-klub Sumatra kesulitan bersaing diyakini minimnya pemain bintang yang mampu didatangkan. Selain itu, mereka juga kesulitan mencari pemain-pemain lokal untuk memperkuat tim.

Pilihan pemain asing yang didatangkan juga tak memiliki nama besar atau riwayat memperkuat klub-klub elite. Tentu saja faktor tersebut berdampak langsung pada kualitas permainan klub-klub asal Sumatra.

2 dari 2 halaman

Harapan di Pundak Persiraja

Harapan di Pundak Persiraja

Persiraja Banda Aceh (c) Bola.com/Gatot Susetyo

Persiraja Banda Aceh akhirnya menyelamatkan wajah Sumatra pada Shopee Liga 1 2020. Klub berjulukan Laskar Rencong itu promosi setelah finis di peringkat ketiga pada Liga 2 2019.

Awalnya banyak yang memprediksi Persiraja hanya numpang lewat musim ini. Apalagi klub asuhan Hendri Susilo itu memiliki markas yang jauh karena terletak di ujung barat Indonesia.

Namun, stigma tersebut berhasil terbantahkan. Setidaknya untuk saat ini atau dalam tiga laga awal Shopee Liga 1 2020.

Persiraja berhasil menjadi tim kuda hitam karena belum terkalahkan dalam tiga laga. Persiraja meraih dua kali hasil imbang dan sekali menang. Mereka menghuni peringkat ketujuh dengan raihan lima poin.

Persiraja juga menjadi satu-satunya klub Shopee Liga 1 2020 yang belum kebobolan dalam tiga laga. Itu tak bisa dipisahkan dengan kukuhnya barisan pertahanan dan ketangguhan kiper Fakhrurrazi Quba di bawah mistar gawang.

Faktor-faktor tersebut kemudian dipadukan dengan kualitas pemain asing yang dimiliki, antara lain duo Brasil yakni Bruno Dybal dan Vanderlei Francisco, kemudian ada Adam Mitter asal Inggris, dan Samir Ayass yang merupakan gelandang Timnas Lebanon.

Penampilan cemerlang Persiraja Banda Aceh diharapkan bisa konsisten sepanjang musim. Dengan begitu, Persiraja dapat menyelamatkan sekaligus memantik kebangkitan klub-klub asal Sumatra.

Disadur dari: Bola.com/Penulis Zulfirdaus Harahap/Editor Yus Mei Sawitri

Published: 20 Maret 2020