Mengapa Wahyu Prasetyo Hengkang dari PSIS? Ini Kata Yoyok Sukawi

Mengapa Wahyu Prasetyo Hengkang dari PSIS? Ini Kata Yoyok Sukawi
Aksi Wahyu Prasetyo bersama PSIS Semarang di BRI Liga 1 2023/2024 (c) LIB

Bola.net - Yoyok Sukawi, Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, menjelaskan alasan di balik restrukturisasi skuad untuk BRI Liga 1 2024/2025, termasuk mengenai kepergian bek Timnas Indonesia, Wahyu Prasetyo, yang kini menjadi bek lokal termahal di Indonesia.

Kehadiran Wahyu Prasetyo di pasar transfer ini memang mengecewakan para pendukung PSIS Semarang karena Hulk, julukan akrabnya, merupakan pilar penting di lini pertahanan klub.

Musim lalu di BRI Liga 1, Hulk tampil dalam 29 pertandingan, dimana 28 di antaranya sebagai pemain inti. Konsistensinya itulah yang membuatnya mendapat perhatian dari Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Namun sayangnya, Wahyu Prasetyo harus meninggalkan Mahesa Jenar. Sejumlah faktor turut menyertai kepergian ini, termasuk regulasi dan lonjakan nilai kontrak untuk bek yang berasal dari Batang, Jawa Tengah ini.

1 dari 3 halaman

Regulasi Pemain U-22

Yoyok menjelaskan, kepergian Hulk sebetulnya tak bisa dilepaskan dari penerapan regulasi pemain U-22 yang disampaikan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Regulasi ini mengatur bahwa setiap peserta harus memainkan satu pemain U-22 sebagai starter minimal selama 45 menit.

Menurut Yoyok, Mahesa Jenar harus mulai bersiap untuk mengantisipasi regulasi ini. Oleh karena itu, pihaknya berusaha menyiapkan pemain kategori itu di setiap posisi. Sehingga, jika sewaktu-waktu dibutuhkan, stoknya sudah siap.

“Jadi, tahun ini PSIS punya pemain U-22 di semua posisi. Inilah yang mungkin teman-teman jadi merasa, kok pemainnya dibuang semua. Karena, nanti yang akan bermain itu pemain muda,” kata Yoyok Sukawi dikutip dari YouTube PSIS TV.

“Kalau kami punya terlalu banyak pemain senior, nanti pemain tidak bisa dimainkan. Buat apa coba? Contohnya saja, pemain belakang, kok Hulk dilepas? Memang Hulk ini pemain andalan kita, dia bagus,” imbuhnya.

2 dari 3 halaman

Bek Lokal Termahal

Tak hanya itu saja, kepergian Wahyu Prasetyo juga tak bisa dilepaskan dari lonjakan nilai kontrak pemain berusia 26 tahun itu. Tentu saja, hal ini tak terlepas dari statusnya sebagai penggawa Timnas Indonesia.

Bahkan, menurut Yoyok, Hulk saat ini jadi bek lokal paling mahal di Indonesia. Ucapan ini merujuk pada nilai kontrak yang ditawarkan klub promosi, Malut United, yang gencar merekrut bintang-bintang Liga 1.

“Namun harus diingat bahwa pemain asing sekarang ada delapan. Hulk ini sekarang sudah bertransformasi menjadi pemain lokal termahal. Pemain belakang lokal termahal di Indonesia. Dengan harga yang sangat fantastis,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Solusi Pemain Asing

Untuk mencari solusi kepergian Hulk, Yoyok dan tim pelatih telah sepakat untuk merekrut amunisi impor. Rencananya, Mahesa Jenar bakal punya tiga stok di sektor ini yang diperkuat oleh Roger Bonet, Joao Ferrari, dan Lucas Barreto.

“Lalu, pelatih dan manajemen kemarin berpikir, karena bisa menggunakan delapan pemain asing, makanya kami menyesuaikan. Akhirnya kami merekrut pemain asing tiga-tiganya di belakang,” ujarnya.

Pemain asing baru di lini belakang ini penggantinya siapa? Penggantinya tidak bisa pemain senior, karena ada aturan memainkan pemain U-23. Itulah makanya kami mencari Rahmat Syawal supaya bisa masuk kuota U-22,” tambahnya.

Disadur dari: Bola.com (Radifa A/Wiwig P; 23/7/2024)