Marquee Player Ciptakan Kesenjangan?

Marquee Player Ciptakan Kesenjangan?
Michael Essien (c) Bola.net

Bola.net - - PSSI menampik bahwa ada kesenjangan antara klub-klub peserta kompetisi yang dipantik regulasi terkait marquee player. Federasi sepakbola Indonesia ini menilai kebijakan marquee player tak lepas dari konsep sepakbola industri yang dicanangkan.

Menurut Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, ia paham dengan keberatan dan protes sejumlah klub terkait kuota pemain asing dan marquee player ini. Namun, menurutnya, hal ini diambil agar sisi industri dari sepakbola profesional bisa berkembang juga.

"Industri ini harus sustain dan grow," ujar Joko.

Joko menambahkan, kompetisi Indonesia sedang berkompetisi juga dengan liga-liga lain, terutama di kawasan ASEAN. Karenanya, sambung pria yang karib disapa Jokdri tersebut menyebut bahwa harus ada terobosan dalam kompetisi.

"Secara kolektif, liga kita harus bersaing dengan liga lain. Salah satunya dengan adanya marquee player," tuturnya.

Sempat timbul protes akibat regulasi anyar, termasuk marquee player, yang diterapkan PSSI pada Liga 1. Sejumlah klub peserta menilai bahwa penggunaan marquee menggantikan satu slot pemain asing, membuat kesenjangan antara klub-klub mapan yang bisa memiliki marquee player dan klub lain.

Lebih lanjut, Jokdri mengakui bahwa konsep marquee player di negara lain, yang menjadi kiblat PSSI, berbeda dengan yang diterapkan pada kompetisi Liga 1. Di kompetisi MLS dan A-League Australia, ada mekanisme draft di mana klub-klub papan bawah memiliki peluang pertama mengontrak marquee player.

"Mekanisme ini tak mudah dan lumayan rumit. Kami ingin sederhana dulu," Jokdri memaparkan.

Jokdri menambahkan, marquee player bukanlah sebuah keharusan bagi klub. Pasalnya, mendatangkan marquee player merupakan pilihan bagi sebuah klub. "Bahkan, jika klub memutuskan tak memakai pemain asing pun tak ada masalah," tandasnya.