Marko Simic: Terburuk Adalah Ketika Kebebasan Kami Sebagai Manusia Diambil

Marko Simic: Terburuk Adalah Ketika Kebebasan Kami Sebagai Manusia Diambil
Marko Simic (c) Bola.com/Yoppy Renato

Bola.net - Sejak pandemi virus corona masuk ke Indonesia, pemerintah membatasi aktivitas warga. Diberlakukan beberapa imbauan, seperti instruksi untuk bekerja dari rumah.

Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic, mengibaratkan situasi ini dengan pengalaman pahitnya di Australia. Pemain asal Kroasia itu merasa seperti terkekang.

Saat Marko Simic mengalami peristiwa tidak menyenangkan pada awal 2018, ia juga terjebak di Australia dan tidak bisa kembali ke Indonesia.

Waktu itu, Simic dituduh terlibat kasus pelecehan seksual di dalam pesawat saat Persija terbang ke Negeri Kanguru untuk melawan Newcastle Jets pada babak eliminasi kedua Liga Champions Asia.

1 dari 1 halaman

Terus Berdoa

Terus Berdoa

Marko Simic (c) Bola.net/Fitri Apriani

Setelah terkatung-katung selama tiga bulan di sana waktu itu, bomber asal Kroasia ini diperbolehkan untuk kembali ke Indonesia.

"Keadaan terburuk adalah ketika kebebasan kami sebagai manusia diambil," tulis Simic pada unggahan di akun Instagram pribadinya, @markosimic_77.

"Saya pernah mengalaminya pada tahun lalu. Tuhan tahu apa yang sedang direncanakan dan dikerjakannya. Saya percaya Tuhan. Saya khawatir, tapi saya tidak takut. Terus berdoa," imbuhnya.

Disadur dari: Bola.com/Penulis Muhammad Adiyaksa/Editor Benediktus Gerendo Pradigdo

Published: 31 Maret 2020