Manajer Persebaya: Tata Kelola Piala Kemerdekaan Berantakan

Manajer Persebaya: Tata Kelola Piala Kemerdekaan Berantakan
Sulaiman Harry Ruswanto (c) Fafa Wahab
Bola.net - Manajer Persebaya, Sulaiman Harry Ruswanto menilai jika  tata kelola turnamen Piala Kemerdekaan bentukan Tim Transisi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berantakan.

Hal tersebut terlihat dari beberapa masalah yang terjadi pada pelaksanaan turnamen. Misalnya saja, pemukulan terhadap perangkat pertandingan, belum dibayarkannya match fee terhadap tim peserta, juga honor wasit.

Selain itu, instruktur wasit Aris Munandar dan Bagong Yuwono yang dihukum PSSI seumur hidup justru mendapat tugas di Piala Kemerdekaan oleh Tim Transisi.

"Piala Kemerdekaan masih jauh dari kata profesional dan sangat buruk pengelolaannya. Penegakan rule of the game juga tidak diikuti. Padahal, mereka selalu bilang tata kelola yang baik di sepakbola," kata pria yang biasa disapa Gendhar tersebut.

"Terlambatnya match fee kepada tim, perangkat pertandingan, kekerasan terhadap perangkat pertandingan, pemakaian wasit yang sudah dihukum PSSI adalah contoh buruk yang dilakukan tim Transisi," tambahnya.

Menurut Gendhar, turnamen ini seperti ajang yang dipaksakan demi adanya sebuah pertandingan karena vakumnya kompetisi.

"Penyebabnya semua berawal dari SK pembekuan Kemenpora terhadap PSSI. Seharusnya Menpora mencabut SK pembekuan lalu sama-sama membangun sepak bola Indonesia dengan PSSI. Bukan malah seperti ini jadinya," imbuhnya.

"Saya pun melihat, orang-orang yang mengelola Piala Kemerdekaan ini tidak berpengalaman. Mengurus sepak bola itu tidak gampang, apalagi di Tim Transisi maupun pengelola Piala Kemerdekaan banyak yang tidak tahu sepak bola nasional. Setiap turnamen itu harus mendapatkan otorisasi dari PSSI, agar semuanya lebih tertata dalam hal pengelolaan maupun teknis di lapangan karena PSSI selalu mengikuti aturan dari FIFA maupun AFC," pungkasnya. [initial]

 (esa/pra)