Manajer Madura United Pertanyakan Sanksi 'Bertumpuk' Bagi Timnya

Manajer Madura United Pertanyakan Sanksi 'Bertumpuk' Bagi Timnya
Haruna Soemitro (c) Fitri Apriani

Bola.net - - Haruna Soemitro angkat bicara terkait sanksi PSSI yang dijatuhkan PSSI pada timnya dalam sisa kompetisi Liga 1 ini. Manajer Madura United ini mempertanyakan tujuan PSSI menjatuhkan hukuman pada tim berjuluk Laskar Sape Kerap tersebut.

Menurut Haruna, hukuman diberikan agar ada efek jera. Selain itu ada juga tujuan lain yaitu pendidikan dan proteksi agar bisnis bisa tumbuh.

"Proteksi tersebut jangan sampai salah arah yang justru mematikan pondasi dari industri yang akan dikembangkan," ujar Haruna.

Menurut Haruna, hukuman yang diterima timnya sulit diterima nalar. Pasalnya, selain denda, hukuman juga berupa dijatuhkan pada panitia pelaksana dan komunitas suporter.

"Apa efek jera yang diinginkan dari hukuman tersebut?" tukas Haruna.

"Hukuman tanpa penonton, denda, dan usiran adalah tiga jenis hukuman berbeda. Kejadian Madura United tiga jenis hukuman itu sama-sama diberikan, denda, usiran dan hukuman tanpa penonton," imbuhnya.

Sebelumnya, Madura United mendapat sanksi akibat insiden terhadap wasit asing pada laga kontra Borneo FC, beberapa waktu lalu. Sanksi yang diterima Laskar Sape Kerap antara lain denda dan terusir dari kandang mereka sebanyak empat pertandingan.

Madura United sendiri mengaku telah mengajukan banding terkait keputusan ini. Namun, sejauh ini, mereka menyebut belum ada keputusan apapun.

Lebih lanjut, Haruna menyebut, hukuman apapun yang diberikan, merupakan hak dan kewajiban federasi. Namun, ia menegaskan, klub juga punya hak dan kewajiban menguji keputusan federasi.

"Ketika klub sudah melakukan segala proses sesuai dengan haknya, melalui proses yudisial yang sudah ditetapkan, apakah federasi sudah mengimbanginya dengan kewajiban pada anggotanya?" ucapnya.

"Ini yang menurut kami harus didudukkan persoalannya dengan sebaik-baiknya. Kejadian terhadap Madura United harus bisa menjadi pelajaran semua pihak, baik klub maupun kepada federasi," ia menandaskan.