Manajemen PSIS Nilai Kewajiban Rapid Test Memberatkan Bagi Klub

Manajemen PSIS Nilai Kewajiban Rapid Test Memberatkan Bagi Klub
Pemain PSIS Semarang menjalani Imunisasi pada hari Jumat (20/3/2020) (c) PSIS Official

Bola.net - Manajemen PSIS Semarang menilai kewajiban rapid test cukup memberatkan. Sebab, klub harus mengeluarkan biaya yang cukup besar.

Kewajiban rapid test tertuang dalam panduan protokol kesehatan yang disusun federasi. Hanya saja, panduan tersebut belum disahkan.

"Itu kan satu orang 900 ribu sekali tes, padahal berapa orang itu, dikali berapa pertandingan," kata CEO PSIS, Yoyok Sukawi kepada Bola.net.

Sehingga, PSIS meminta federasi untuk mencari jalan keluar terbaik. Karena jika sudah disahkan, protokol itu wajib dilaksanakan.

"PSSI harus berpikir keras bagaimana caranya supaya tidak begitu memberatkan klub," imbuh pria bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya itu.

Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya ya Bolaneters.

1 dari 1 halaman

Frekuensi Tinggi

Sebenarnya biaya rapid test tergolong murah dibanding SWAB test. Cuma karena frekuensinya yang relatif sering, klub harus merogoh kocek cukup dalam.

Dalam protokol kesehatan, klub diwajibkan melakukan rapid test kepada pemain, pelatih dan official, seminggu sekali. Serta satu hari menjelang laga.

"Walaupun murah tapi protokolnya begitu kan harus wajib dilaksanakan," tandas Yoyok.

(Bola.net/Mustopa El Abdy)