Manajemen Persija Dinilai Melakukan Kebohongan Publik

Manajemen Persija Dinilai Melakukan Kebohongan Publik
Richard Achmad Supriyanto (c) Eggi Paksha
Bola.net - The Jakmania -sebutan suporter Persija Jakarta- tengah meradang. Hal tersebut dipicu ulah manajemen Persija Jakarta yang dipimpin Ferry Paulus yang dinilai melakukan kebohongan publik.

Manajemen Persija Jakarta, menggelar laga kandang Macan Kemayoran lawan Gresik United di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (12/2) petang (siaran langsung TVOne). Seharusnya, laga tersebut digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

"Manajemen beralasan, pada tanggal tersebut SUGBK tidak bisa digunakan karena alasan renovasi. Namun, setelah kami telusuri, hal tersebut tidak terbukti," ujar Wakil Ketua Umum The Jakmania, Richard Achmad Supriyanto.

Kekesalan The Jakmania semakin menjadi manakala SUGBK digunakan untuk pertandingan antara Indonesia All Stars Legend menghadapi AC Milan Glorie, Sabtu (9/2) pukul 16.30 WIB.

"Mana mungkin perbaikan rumput rampung dalam tiga hari. Ini sangat mengesalkan. Persija tidak bisa main di rumahnya sendiri," imbuhnya.

Lebih jauh dikatakan Richard, untuk sekali menggelar laga kandang di SUGBK dibutuhkan dana sebesar Rp 400 juta. Sedangkan di Solo, sebesar Rp 150 juta. Apalagi, Richard menuding jika Ferry menyimpan uangnya hanya untuk menggelar laga kandang lawan Arema Indonesia di SUGBK, Sabtu (16/2) petang.

"Kalau miskin, Ferry seharusnya mengaku miskin saja. Tidak perlu mencari banyak alasan," timpalnya.

Selama ini, dikatakannya lagi, Ferry kerap melakukan pembayaran SUGBK dengan cara bertahap. Misalnya saja, sebagian dana dibayarkan sebelum pertandingan. Sedangkan sisanya, baru dilunasi setelah mendapatkan tambahan dana dari hasil penjualan tiket The Jakmania.

"Logikanya, kalau SUGBK benar tidak bisa digunakan, sekalian saja laga lawan Gresik dan Arema digelar di Solo," pungkasnya. (esa/dzi)