Manajemen Gresik United tak Gubris Suporter

Manajemen Gresik United tak Gubris Suporter
Suporter Persegres (c) Fajar Rahman
Bola.net - Desakan suporter Gresik United, Ultras agar manajemen memecat pelatih Agus Yuwono ternyata bertepuk sebelah tangan. Pasalnya, manajemen Laskar Joko Samudro justru melakukan aksi diam terkait tuntutan suporter yang identik dengan warna kuning tersebut.

Hingga detik ini CEO Persegres Gresik United, Asroin Widiana tak jelas batang hidungnya. Asroin terkesan menghindar dari media. Pertanyaan seputar tuntutan Ultras Gresik pun tak pernah dikomentari olehnya. Arsoin terkesan tak menggubris unek-unek dari para pecinta dan pendukung Shohei Matsunaga dan kawan-kawan.

Kondisi ini mengundang kekecewaan dari suporter. Mereka merasa manajemen tak mendengarkan aspirasi mereka. Ketua Umum Ultras Gresik, Ludiono mengatakan, harusnya manajemen mengevaluasi kinerja Agus Yuwono. Menurut Ludiono, Gresik United membutuhkan pelatih yang punya greget. Sayangnya ciri itu tak nampak di Agus Yuwono.

"Dia harusnya berdiri di pinggir lapangan untuk memberikan motivasi kepada pemainnya. Jangan cuma duduk-duduk saja seperti yang sekarang," sindir Ludiono terkait karakter Agus yang ia anggap lebih banyak berada di bangku pemain cadangan.

Puncak kekecewaan Ultras Gresik terjadi setelah Gresik United ditahan Barito Putera dengan skor 2-2. Itu adalah skor imbang ketiga dari lima pertandingan. Sedangkan dua laga lainnya berujung satu kemenangan dan satu kali kalah. Karena takut tren tim kesayangannya terus menurun itulah Ultras Gresik memutuskan untuk mendesak Persegres agar memecat Agus.

Mengaca dari lima pertandingan terakhir, menurut Ludiono, Gresik United tak sepatutnya mendapatkan hasil mengecewakan. Sebab Laskar Joko Samudro diperkuat pemain dengan label bintang seperti Shohei Matsunaga dan pemain belakang asal Brasil dengan banderol miliaran rupiah, Otavio Dutra.

"Pemain Persegres tidak jelek-jelek amat, tapi mengapa prestasinya jelek. Itu artinya ada sesuatu yang harus dievaluasi," pungkas Ludiono. (faw/dzi)