Manajemen Arema Minta Tak Ada Balas Dendam Terkait Insiden Kerusuhan di Sleman

Manajemen Arema Minta Tak Ada Balas Dendam Terkait Insiden Kerusuhan di Sleman
Korban luka akibat bentrok suporter PSS dan Arema FC mendapat perawatan (c) Fitri Apriani

Bola.net - - Manajemen Arema FC tak mau insiden kericuhan antarsuporter yang terjadi pada laga pembuka Shopee Liga 1 musim 2019, kontra PSS Sleman, berbuntut panjang. Klub berlogo singa mengepal ini berharap dan meminta agar tak ada lagi dendam maupun aksi balasan dari pihak manapun.

"Kalau bisa jangan ada masalah baru. Kalau sekadar menuruti dendam, pasti akan berkelanjutan," tutur General Manager Arema, Ruddy Widodo.

"Menurut kami, ini (balas dendam, red) nggak perlu terjadi," sambungnya.

Sebelumnya, sempat terjadi insiden dalam pertandingan antara Arema dan PSS Sleman, dalam laga pembuka gelaran Shopee Liga 1 musim 2019. Pertandingan yang dihelat di Stadion Maguwoharjo, Rabu (15/05) ini diwarnai bentrokan suporter ketika laga memasuki menit 30. Akibat insiden ini, laga -yang disiarkan langsung oleh Indosiar ini- harus terhenti selama 30 menit.

Selain tertundanya pertandingan, insiden ini juga menimbulkan sejumlah korban luka. Puluhan suporter menjadi korban lemparan pecahan keramik, botol minuman, dan juga batu.

Ruddy berharap agar masalah kericuhan ini berhenti sampai di sini. Ia berharap agar kericuhan antarsuporter ini tak menjadi pangkal masalah lain.

Apa harapan manajemen Arema soal kelanjutan insiden tersebut? Simak di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Ambil Hikmah dari Insiden Ini

Lebih lanjut, Ruddy berharap agar Aremania tak sekadar 'melupakan' insiden ini. Manajer berusia 48 tahun tersebut meminta agar Aremania bisa mengambil pelajaran dari insiden ini.

"Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari insiden ini," kata Ruddy.

"Yang utama, dan terpenting, kita tak boleh lagi mudah untuk diprovokasi. Ini pelajaran mahal dari insiden tersebut," sambungnya.

2 dari 2 halaman

Tetap Jalin Silaturahmi

Selain itu, Ruddy berharap agar kejadian ini tak sampai merusak hubungan baik Aremania dan suporter PSS Sleman. Karenanya, ia berharap agar hubungan yang sudah ada ini harus terus berlanjut.

"Silaturahmi harus terus berjalan," tuturnya.

"Bila perlu, nanti kita gantian akan mengundang mereka untuk bertandang ke Malang. Di sini, Aremania harus menunjukkan bagaimana semestinya menjamu tamu," ia menandaskan.

"Kami menyesalkan adanya permasalahan yang timbul dari insiden ini. Seharusnya, rivalitas itu hanya terjadi selama 90 menit di lapangan," kata Ruddy.

"Tim yang mereka dukung pun hanya bersaing selama 90 menit di lapangan, tak lebih. Suporter seharusnya bisa seperti ini. Selama 90 menit mereka beradu kreativitas dalam memberi dukungan. Tak lebih dari itu," ia menambahkan.