Manajemen Arema FC Terima Sanksi Berat dari Komdis PSSI

Manajemen Arema FC Terima Sanksi Berat dari Komdis PSSI
(c) AP Photo

Bola.net - Manajemen Arema FC angkat bicara soal sanksi yang dijatuhkan Komdis PSSI kepada mereka terkait Tragedi Kanjuruhan. Klub berlogo singa mengepal ini menegaskan tak terlalu memikirkan saksi tersebut.

"Klub pasrah dengan hukuman apa pun. Kita tidak memikirkan hal tersebut," ucap Manajer Arema FC, Ali Rifki, Selasa (04/10).

"Biarkan PSSI melaksanakan tugasnya. Kami fokus kepada penanganan korban. Mau dihukum seberat apa pun, kami tak masalah karena korban ratusan," sambungnya.

Ali menyebut bahwa timnya siap dihukum seberat apa pun. Pasalnya, Tragedi Kanjuruhan sudah memakan korban jiwa, lebih dari seratus nyawa melayang dalam insiden tersebut.

"Kami tak bisa main-main dan harus fokus," sambungnya.

Sebelumnya, Komisi Disiplin resmi menghukum Arema FC akibat Tragedi Kanjuruhan. Mereka dihukum tak boleh berkandang di Stadion Kanjuruhan dan harus main di tempat yang berjarak minimal 250 kilometer dari Kota Malang sampai akhir musim ini. Selain itu, sampai musim ini usai, mereka juga harus bermain tanpa suporter. Mereka juga harus membayar dengan sebesar Rp250 juta.

Bukan hanya Arema FC, Komdis PSSI juga menghukum Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Arema FC, Abdul Haris. Ia dilarang beraktivitas di lingkungan sepak bola. Hukuman serupa juga dijatuhkan kepada Security Officer Arema FC, Suko Sutrisno.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Lebih Penting dari Hukuman

Menurut Ali, dalam kondisi ini, ada hal yang lebih penting ketimbang memikirkan hukuman. Hal tersebut, sambung pria 41 tahun ini, adalah nyawa suporter dan aspek-aspek kemanusiaan dalam Tragedi Kanjuruhan.

"Nyawa suporter dan kemanusiaan harus dikedepankan," tegas Ali.

"Saya mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia untuk para korban dan keluarga mereka," ia menambahkan.

2 dari 2 halaman

Tak Tanggapi Temuan Tim Investigasi PSSI

Ali sendiri tak menanggapi sejumlah fakta pelanggaran yang dibeber tim investigasi Komdis PSSI dalam Tragedi Kanjuruhan ini. Menurutnya, ketika insiden tersebut berlangsung, ia fokus membantu para korban.

"Setelah saya rasa bau gas air mata menghilang, saya memberanikan diri berkeliling stadion membantu korban yang ada," ucap Ali.

"Saya membantu membawa korban ke lapangan agar bisa mendapat pasokan oksigen yang lebih baik," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)